tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan laju inflasi tahun ini berpotensi ada di angka 4 persen. Menurut Darmin, dasar dari asumsi tersebut ialah tingkat inflasi saat Hari Raya Lebaran 2017 lalu yang berhasil terjaga dengan baik.
“Lebaran saja kita tidak kebobolan kok. Makanya kita berusaha betul, supaya (laju inflasi tahun ini) sedikit di bawah 4 persen. Tapi 4 persen itu rasanya sudah cukup,” kata Darmin di Kementerian Keuangan, Jakarta pada Selasa (1/8/2017) siang.
Lebih lanjut, Darmin menilai daya beli masyarakat yang disebut-sebut menurun tidak bisa dijadikan alasan terjadinya inflasi. “Namanya inflasi itu tidak bisa dikenakan langsung untuk menilai daya beli. Karena pertumbuhan ekonomi itu sebenarnya sudah dikeluarkan inflasi,” ungkap Darmin.
“Sebenarnya ekonomi itu kan kalau tumbuh memang ada, relevan terhadap inflasi. Tapi tidak sepenuhnya. Karena kalau ekonomi kita tumbuh 5 persen dan petani (sektor pertanian) tumbuh 3 persen, inflasi sudah dikeluarkan. Tapi memang tidak selalu sama nilai tukar petani. Sehingga itu memang cenderung lebih kompleks,” jelas Darmin.
Masih dalam kesempatan yang sama, Darmin juga sempat menanggapi perihal inflasi Juli 2017 yang mencapai 0,22 persen. “Kalau 0,22 persen masih oke,” jawab Darmin.
“Sebenarnya jika dilihat dari rata-rata bulanannya, itu masih masuk lah. Karena 12 (bulan) dikalikan 0,22 persen belum sampai 3 persen kan? Jadi dilihat dari rata-rata bulanan cukup oke,” ucap Darmin.
Adapun Darmin turut mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini memang tengah memproyeksikan penekanan terhadap angka inflasi.
“Karena 3-4 bulan pertama di 2017, inflasi kita agak jelek. Tapi sebenarnya waktu itu karena kenaikan tarif STNK-nya dibebankan sekaligus sama BPS (Badan Pusat Statistik). Padahal sebetulnya jatuh tempo STNK itu kan tidak mungkin bersamaan,” ungkap Darmin.
Sebelumnya, BPS telah mengumumkan bahwa kenaikan harga makanan jadi dan biaya pendidikan menjadi penyebab utama terjadinya laju inflasi di bulan lalu.
Dengan inflasi sebesar 0,22 persen pada Juli 2017, maka tingkat inflasi di periode Januari-Juli 2017 tercatat sebesar 2,6 persen. Sementara jika dilihat dari tahun ke tahun (year-on-year), besarannya sendiri adalah 3,88 persen.
“Inflasi Juli 2017 masih terkendali karena normalisasi sesudah Lebaran. Tapi jika membandingkan antara Juli 2017 dengan Juli 2016, itu enggak apple to apple. Karena Juli tahun lalu ada Ramadan dan Lebaran,” kata Ketua BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di kantornya, Senin (1/8/2017) siang.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Maya Saputri