Menuju konten utama

Pelantikan Presiden 2019: TNI Kerahkan Boeing, Heli & Drone di DPR

TNI Angkatan Udara mengerahkan drone, helikopter dan Boeing dalam pengamanan pelantikan Jokowi dan Ma'ruf Amin hari ini di Gedung DPR/MPR.

Pelantikan Presiden 2019: TNI Kerahkan Boeing, Heli & Drone di DPR
Pasukan Pengamanan Presiden melakukan simulasi pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden di kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (18/10/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja.

tirto.id - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, jajaran TNI Angkatan Udara mengerahkan drone, helikopter dan Boeing dalam pengamanan pelantikan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin hari ini di gedung DPR/MPR.

Pesawat-pesawat itu akan memantau wilayah DKI Jakarta dari udara. "Kekuatan yang juga dikerahkan adalah pesawat tanpa awak [drone] untuk mengantisipasi ancaman yang mungkin terjadi dan dilaporkan ke posko utama di Jalan Merdeka Barat," kata Hadi di Graha Jalapuspita, Minggu (20/10/2019).

Kawasan sekitar Istana Negara dan gedung DPR/MPR jadi titik ketat pantauan. "Semua [hasil pantauan] akan dilaporkan secara real time sehingga aparat bisa memantau real time juga," sambung Hadi.

Selain itu, sejumlah 30 ribu personel dilibatkan dalam pengamanan ini. Susunan tugasnya yakni Ring 1 jadi tanggung jawab Pasukan Pengamanan Presiden, Ring 2 jadi tanggung jawab TNI, dan Ring 3 jadi tanggung jawab jawab TNI dan Polri serta unsur lainnya.

Objek pengamanan ialah presiden dan wakil presiden terpilih serta keluarganya, tamu luar negeri, kepala negara, kepala pemerintahan dan utusan khusus. Pengamanan mulai dari kedatangan, perjalanan dari dan menuju hotel, dilanjutkan ke gedung DPR/MPR.

Sarana dan prasarana yang turut jadi objek pengamanan yaitu tempat-tempat yang digunakan oleh presiden, wakil presiden dan tamu negara. Lokasi lainnya yaitu gedung DPR/MPR, Istana Negara. Di lokasi itu dibuat perimeter.

Pada apel gelar pasukan di Monas, Kamis (17/10), Hadi menyatakan aparat gabungan TNI dan Polri dapat melaksanakan tugas dan menghadapi situasi sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Komandan pasukan harus memastikan anggotanya, siapa berbuat apà, supaya tidak ada gangguan pelaksanaan tugas. Semua personel yang terlibat memelihara kewaspadaan situasi, cermati info yang masuk. Olah info tersebut dengan cermat agar tidak melewatkan info intelijen sekecil apapun," ujar Hadi.

Baca juga artikel terkait PELANTIKAN PRESIDEN 2019 atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Politik
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Maya Saputri