tirto.id - Pebalap Indonesia Muhammad Imam Arifin memenangi etape kedua lomba balap sepeda jalan raya internasional Tour de Flores yang finis di Kota Ende, Sabtu (15/7/2017), seperti diwartakan Antara.
Pebalap dari KFC Cycling Team Indonesia itu menempuh jarak 142,8 kilometer dari Kota Maumere menuju Ende dalam waktu empat jam, dua menit dan delapan detik.
Imam Arifin pada etape kedua ini berhak atas gelar pebalap terbaik untuk kategori peserta Indonesia dan Asia.
"Luar biasa, saya senang sekali. Ini perjuangan bersama rekan-rekan kami di KFC Cycling Team," kata Imam setelah menyelesaikan lomba tersebut.
Dikutip dari Antara, posisi kedua ditempati oleh pebalap dari tim Futuro Pro Cycling Australia Nick Miller, disusul pebalap Felipe Marcelo dari tim 7-Eleven Filipina dan Thomas Lebas dari Prancis di urutan ketiga dan keempat.
Kemenangan pebalap Indonesia di ajang Tour de Flores disambut ribuan warga yang memadati Lapangan Pancasila, Kota Ende, tempat finis peserta.
Bupati Ende Marcelinus YW Petu menyerahkan hadiah kepada para pemenang.
Sementara gelar raja tanjakan diberikan kepada Keisuke Aso Jepang, dan best sprinterkepada Hyeongmin Cho dari Korea Selatan.
Setelah dua etape, klasemen sementara lomba dipimpin oleh Nick Miller dari Selandia Baru yang memiliki catatan waktu tujuh jam 30 menit 58 detik. Ia berhak memakai rompi kuning untuk etape selanjutnya dari Ende ke Mbay (83.3 km).
Imam Arifin sementara menduduki urutan kedua dalam klasemen umum.
Juara etape pertama, Drew Morey dari Terengganu Cycling Team, merosot ke urutan 10 klasemen umum.
Untuk kategori tim, Kinan Cycling Team dari Jepang menempati urutan pertama disusul KFC Cycling Team Indonesia, dan 7-Eleven Team Filipina.
Pada etape kedua, sebagian besar rute yang harus dilalui peserta merupakan kawasan pengunungan diselingi tikungan-tikungan tajam.
Salah satu rute terberat dan penuh tanjakan adalah di sekitar kawasan wisata Danau Kelimutu, di mana beberapa pebalap tidak dapat melanjutkan lomba.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra