Menuju konten utama

PDIP Belum Tertarik Dukung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar

PDIP belum tertarik untuk melabuhkan dukungannya ke Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2018 meskipun Wali Kota Bandung itu sudah resmi diusung Partai Nasdem dan hasil survei elektabilitasnya tinggi.

PDIP Belum Tertarik Dukung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar
(Ilustrasi) Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (kiri) disaksikan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kanan) menceritakan pengalamannya memimpin Bandung saat menjadi pembicara pada pembukaan Sekolah Partai Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah PDI Perjuangan di Wisma Kinasih, Cilangkap, Tapos, Depok, Jawa Barat, Selasa (30/8/2016). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso.

tirto.id - PDIP belum tertarik memberikan keputusan mendukung Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (Emil) di Pilgub Jabar 2018 sekalipun sudah diusung rekan koalisinya di pemerintahan, Partai Nasdem.

Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pereira menyatakan partainya tidak akan gegabah mengumumkan nama Calon Gubernur Jabar di Pilgub 2018 yang akan diusungnya meskipun saat ini sudah mengantongi sejumlah kandidat favorit.

"Tentunya kami sudah mengantongi nama, tapi jangan diumumkan dulu. Nanti pada GR (gede rasa) lagi karena posisi kami sebagai pemenang pemilihan legislatif sangat strategis," ujar Andreas di Bandung, pada Kamis (23/3/2017) sebagaimana dilansir Antara.

Andreas mengatakan partainya mengakui sosok Emil memiliki modal besar maju Pilgub Jabar 2018 karena, berdasarkan hasil survei, elektabilitasnya tinggi. Akan tetapi, menurut dia, elektabilitas bukanlah segala-galanya.

Alasan dia, PDIP sedang menjaring para kandidat yang memenuhi banyak kualifikasi. PDIP berharap bisa menemukan figur tepat yang dapat memecahkan masalah utama di Jawa Barat yaitu kesejahteraan ekonomi.

Karena itu, semua kalangan, baik politisi, pengusaha, birokrat dan lainnya kini masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan dukungan partai ini.

"Hingga kini belum ada sosok yang memenuhi hal tersebut. Saya lihat ini masih terbuka dan faktor partai akan berpengaruh kepada pemenangan nanti," kata Andreas.

Dia mengimbuhkan PDIP saat ini sedang berupaya proaktif mencari kandidat pilihan untuk maju ke Pilgub Jabar 2018 meskipun pelaksanaannya masih 15 bulan lagi. Penjaringan resmi akan dimulai pada Mei 2017.

"Terkait Pilgub Jawa Barat 2018 kami tetap proaktif, tapi tetap berhaluan dalam koridor, mekanisme, dan prosedur partai," kata Andreas.

Sementara itu, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa I DPP Partai Golkar, Agun Gunandjar, mengatakan partainya juga masih memprioritaskan kadernya untuk maju ke Pilgub Jabar 2018.

"Untuk berkoalisi dengan partai lain guna mengusung pasangan calon ini pun masih terbuka lebar," kata Agun.

Baik Agun maupun Andreas hadir sebagai pembicara pada pemaparan hasil survei Indo Barometer mengenai kandidat terkuat di Pilgub Jabar 2018 di Bandung pada Kamis, 23 Maret 2017.

Hasil survei Indo Barometer pada 7 Februari hingga 7 Maret 2017 menunjukkan elektabilitas Emil tertinggi dibandingkan 14 nama lain dengan angka mencapai 22 persen. Di posisi kedua Deddy Mizwar (14,1 persen), ketiga Dede Yusuf (11,8 persen), seterusnya Dedi Mulyadi (7,3 persen), dan Rieke Diah Pitaloka (2,4 persen).

Emil juga menempati posisi teratas, ketika para responden survei diberi pertanyaan siapa lima nama calon gubernur Jawa Barat 2018 yang akan dipilih oleh mereka.

Baca juga artikel terkait PILGUB JABAR 2018 atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Politik
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom