Menuju konten utama

Patung The Hand of God dan Pemahatnya yang Monumental

Jokowi mengajak Raja Swedia melihat patung repilka The Hand of God karya pemahat monumental Carl Milles.

Patung The Hand of God dan Pemahatnya yang Monumental
Patung The Hand of God karya Carl Milles di istana Bogor. FOTO/Istimewa

tirto.id - Hari ini Senin (22/5/2017), Presiden Joko Widodo mengajak Raja Swedia Carl XVI Gustaf melihat replika patung The Hand of God saat berjalan kaki menikmati halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor dalam kunjungan Raja Swedia ke Indonesia. Berdasarkan pantauan Antara, kedua pimpinan negara ini melihat sekilas patung pada sekitar pukul 11.50 WIB.

Replika patung yang dibuat oleh pemahat asal Swedia, Carl Milles, itu merupakan sebuah hadiah kepada pemerintah Indonesia dari pemerintah Swedia pada 1957.

Menurut keterangan dari laman resmi Museum Seni dan Pahat Carl Milles, www.millesgarden.se patung The Hand of God merupakan salah satu karya Milles yang monumental. Patung ini dibuat dari tahun 1949 sampai 1953.

Ini adalah satu dari tiga pesanan utama yang dia terima di tahun 1950an dan selesai sebelum kematiannya pada tahun 1955. Patung The Hand of God yang asli dibuat untuk kota Eskilstuna di Swedia.

Tidak hanya di Swedia, patung The Hand of God juga bisa dinikmati di tempat lain di seluruh dunia, misalnya di Tokyo, Melbourne dan Beijing.

Patung The Hand of God dengan tinggi tiga meter tersebut, dalam versi aslinya, terbuat dari perunggu dengan bentuk seorang pria kecil yang berdiri di tangan yang besar. Dia melihat ke atas dengan tubuh tegak dan jari terentang. Pria kecil tersebut berdiri seimbang di antara jari telunjuk dan jempol tangan besar. Ia seakan-akan mengerahkan seluruh tenaganya untuk berdiri seimbang di antara tangan besar.

Dia menatap dengan penuh perhatian pada sesuatu di langit, seolah-olah dia menerima sebuah pesan atau ikut serta dalam sebuah dialog.

Patung tangan itu ditampilkan di atas tiang balok di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor.

Carl Milles merupakan pematung paling terkenal di Swedia, sempat bekerja di Paris, Munich, Roma, Swedia dan Amerika Serikat.

Milles menjadi terkenal di awal abad ke-20 karena patung-patungnya yang berani. Eksperimen awalnya ia membuat air mancur di Paris. Setelah ia terkenal di di Munich dan Swedia, Carl dan istrinya Olga pindah ke Cranbrook, AS.

Ia bekerja dari studionya di Amerika Serikat selama hampir dua dekade, menciptakan banyak pahatan dan mendapatkan banyak komisi Amerika. Pada awal 1950-an, pasangan itu kembali ke Swedia.

Rasa penasaran Carl Milles akan astronomi mempengaruhi gaya seni pahat Carl Milles mengenai surga, alam semesta maupun keberadaan Tuhan.

Hingga saat ini, patung asli "The Hand of God" diletakkan di taman seni dan pahat Museum Seni Carl Milles di Stockholm, Swedia.

Museum Seni Carl Milles atau Millesgarden merupakan bekas rumah sang seniman. Pada tahun 1936 Carl dan istrinya Olga memutuskan untuk menyumbangkan rumah mereka, Millesgarden, kepada Swedia dengan tujuan untuk membuat sebuah museum. Untuk memastikan Millesgarden terus berlanjut, dia juga memberikan hak untuk pengecoran patung baru di museum baru.

Karya-karya Milles lainnya yang cukup monumental adalah The Susanna Fountain yang dibuat tahun 1916 dan memenangkan anugerah Grand Prix di Paris Exposition tahun 1925. Ada pula patung Angel Musician, Triton, Posseidon, dan banyak lagi yang kini melengkapi koleksi di Millesgarden.

Baca juga artikel terkait PATUNG atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra