tirto.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PD Pasar Jaya mengatakan akan menutup dan melakukan penyemprotan disinfektan selama 3 hari kepada pasar yang para pedagangnya dinyatakan positif COVID-19.
Berdasarkan data yang dihimpun, PD Pasar Jaya telah melakukan rapid test dan swab kepada 1.418 pedagang yang berniaga di 19 Pasar di Jakarta.
Dari sejumlah pasar tersebut, ditemukan 52 pedagang yang ada di 6 pasar positif COVID-19. Sisanya, 10 pasar masih menunggu hasil dan 3 pasar dinyatakan negatif.
Sejumlah pasar yang pedagangnya dinyatakan positif: Pasar Perumnas Klender 20 orang positif; Pasar Cijantung 1 orang; Pasar Serdang Kemayoran 14 orang; Pasar Rawa Kerbau Cempaka Putih 14 orang positif; dan Pasar Induk Kramat Jati 3 orang positif.
"Kalau ada yang terindikasi positif pasar itu ditutup 3 hari untuk dilakukan penyemprotan dan sterilisasi. Kalau satu hari di awal berpikirnya takut virusnya gak mati, jadi kita sterilisasi 3 hari tutup setelahnya baru beroperasi lagi," kata kata Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin saat diskusi secara daring, Kamis (11/6/2020).
Sejumlah pedagang pasar yang dinyatakan positif COVID-19 itu, kata dia, langsung dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan
"Kalau pedagang yang OTG [Orang Tanpa Gejala] diminta untuk melakukan isolasi mandiri," ucapnya.
Mengingat jumlah pedagang pasar di Jakarta kurang lebih sebanyak 100.000 orang, PD Pasar Jaya akan terus melakukan rapid test dan swab secara masif ke pasar lainnya.
Kemudian penyemprotan disinfektan di pasar tak hanya dilakukan ketika ditemukan pedagang yang dinyatakan positif COVID-19 saja.
"Kami terus melaksanakan penyemprotan disinfektan dua minggu sekali, bahkan dari beberapa bulan lalu," ujarnya.
Arief juga meminta sejumlah pasar untuk menerapkan protokol kesehatan. Seperti setiap pedagang dan pengunjung diwajibkan menggunakan masker, dicek suhu tubuhnya sebelum masuk pasar, menggunakan hand sanitizer, dan sebagainya.
Dalam melakukan pengoperasian pasar dan pengawasan, PD Pasar Jaya bekerjasama dengan Walikota, Satpol-PP, PMI setempat, dan sejumlah lembaga lainnya.
"Kami intens melakukan proteksi di pasar tradisional. Sebenarnya kami tidak dalam kondisi pasif," klaim dia.
Demi mengurangi kerumunan orang di Pasar, pihaknya juga bekerjasama dengan beberapa e-commerce agar dapat melakukan perniagaan secara daring.
"Memang animo belanja onlinenya progressnya sudah cukup baik. Makanya kenapa kemudian e-commerce ini kemudian melakukan kerja sama dengan Pasar Jaya,” kata dia.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Abdul Aziz