Menuju konten utama

Densus 88 Bekuk Terduga Teroris di Temanggung

Detasemen Khusus 88 menangkap terduga teroris bernama Tatak Lusiantoro (44) dan istrinya, Siti Rofiqoh (35), serta menggeledah Yayasan Istiqomah.

Densus 88 Bekuk Terduga Teroris di Temanggung
Anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri melakukan penggeledahan tempat persembunyian para terduga teroris. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

tirto.id - Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap terduga teroris bernama Tatak Lusiantoro (44) dan istrinya, Siti Rofiqoh (35), serta menggeledah Yayasan Istiqomah di Desa Greges, Tembarak, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (8/3/2016).

Kapolres Temanggung AKBP Wahyu Wim Harjanto menyatakan Densus 88 menangkap terduga teroris Tatak pada Senin (7/3/2016) malam usai mengunjungi istrinya yang mengajar di Yayasan Istiqomah.

Keesokan hari, Selasa pagi (8/3/2016) Rofiqoh yang sedang mengajar di kelas SMP IT Istiqomah dijemput polisi dan dibawa Densus 88 ke Mabes Polri guna dimintai keterangan.

Selain mengamankan istri terduga teroris, Densus 88 juga melakukan penggeledahan di SMP IT Istiqomah, asrama putri, asrama putra dan gudang.

"Ada sejumlah benda yang diamankan, namun apa saja yang diamankan itu kewenangan dari Densus," ucapnya.

Untuk diketahui Tatak Lusiantoro merupakan menantu dari Muh Djahri warga Desa Beji, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah yang rumahnya pernah digrebek Densus 88 pada 2009. Saat itu rumah Djahri diduga menjadi tempat persembunyian Ibrahim, salah satu pelaku teroris bom Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton.

Tatak dikabarkan pernah ditangkap Densus 88 di Wonosobo sekitar Ma­ret 2006, sebelum penyerbu­an Noordin di daerah Kretek, Wonosobo, Jateng. Tatak diduga menjadi kaki tangan Noordin M. Top dan Dr Azhari sebelum dua teroris tersebut ditembak mati Densus 88.

Baca juga artikel terkait MUH DJAHRI atau tulisan lainnya

Reporter: Agung DH