tirto.id - Profesor Jonas Schmidt-Chanasit, seorang virolog asal Jerman, pesimistis kompetisi sepak bola musim 2019-2020 bisa berlanjut. Menurutnya, pandemi virus Corona atau COVID-19 belum akan menurun dalam waktu dekat. Jika liga dipaksakan justru dapat memperburuk keadaan.
Secara khusus Schmidt-Chanasit membicarakan soal Liga Jerman. Bundesliga sudah tidak bergulir lagi sejak sepekan lalu karena masifnya penyebaran Virus Corona di Jerman. Ini jelas langkah yang tepat guna menghindari penyebaran yang lebih meluas.
Target awalnya adalah kembali memulai kompetisi pada awal April 2020 mendatang. Namun dalam pandangan Schmidt-Chanasit, hal itu mustahil dilakukan.
“Kita harus mengucapkan selamat tinggal pada kompetisi sepakbola musim ini. Tidak realistis jika masih berpikir musim ini masih bisa berakhir sesuai rencana. Kita harus melihat juga bagaimana situasi di Eropa dan apa yang masih akan terjadi karena wabah ini,” ungkap virolog dari Universitas Hamburg ini.
“Jika wabah ini memang belum memberikan pukulan telak bagi kita, tidak menjadi alasan bahwa sepakbola bisa dimulai lagi. Jika memaksakan hal tersebut hanya akan memicu situasi yang lebih buruk," tambahnya.
Opsi lain yang diusulkan oleh pihak terkait adalah memainkan laga tanpa penonton. Hal seperti ini memang lumayan menekan berkumpulnya manusia di stadion untuk menyaksikan pertandingan. Tapi bukan berarti cara yang efektif karena masih akan membuat orang berkumpul untuk menonton pertandingan sekalipun tidak di stadion.
“Melakukan pertandingan tanpa penonton masih akan membuat orang untuk bertemu guna menyaksikan pertandingan bersama-sama. Acara-acara yang bisa berpotensi membuat massa berkumpul harus segera diakhiri. Ini artinya, kita baru boleh berpikir soal melanjutkan kompetisi pada 2021 mendatang,” tambah pria kelahiran Berlin ini.
Jika melihat situasi yang ada, saran dari sang virolog ada benarnya. Sepak bola tak akan sama artinya tanpa suporter. Tapi sialnya, untuk saat ini para suporter tidak diperkenankan berkumpul menonton pertandingan demi mencegah penyebaran COVID-19 yang lebih masif.
Data per hari ini, Jerman menempati urutan kelima sebagai negara dengan kasus positif Corona terbanyak di dunia, dengan total 20.142 orang positif terinfeksi virus ini. Di antara jumlah tersebut, 70 orang meninggal dunia dan 180 lainnya telah dinyatakan sembuh.
Cina masih menjadi negara dengan kasus positif Corona terbanyak di dunia dengan total 81.303 orang. Namun tingkat fatalitasnya lebih banyak di Italia yang telah memakan korban jiwa hingga 4.032 orang.
Penulis: Wan Faizal
Editor: Iswara N Raditya