tirto.id - Kota Padang Sidempuan, Provinsi Sumatera Utara, kembali dilanda gempa dengan kekuatan 3,4 skala Richter hari ini, Selasa (18/7/2017) pukul 00.28 WIB. Lokasi pusat gempa berada di darat pada jarak 15 km arah barat laut Kota Padang Sidempuan pada kedalaman 10 km.
Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan Edison Kurniawan di Medan mengatakan gempa tersebut berpusat pada koordinat 1,69 derajat lintang utara dan 99,20 derajat bujur timur.
Berdasarkan hasil analisis terhadap peta tingkat guncangan (shakemap) dan laporan dari masyarakat, gempa bumi itu dirasakan dengan intensitas I SIG-BMKG (I-II MMI).
Gempa tersebut adalah rangkaian gempa bumi susulan setelah dipicu kejadian utama pada 14 Juli 2017.
Hingga 18 Juli 2017 pukul 09.00 WIB, BBMKG Wilayah 1 Medan mencatat gempa susulan tersebut mencapai 11 kali, demikian yang dilansir dari Antara.
Dari hasil observasi BBMKG Wilayah I Medan, gempa bumi itu berada pada zona Sesar Sumatera pada Segmen Angkola yang karakteristik sinyalnya menunjukkan gempa tektonik.
Dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi tersebut merupakan jenis gempa tektonik dangkal pada lapisan kerak bumi.
BBMKG mengimbau agar masyarakat di sekitar wilayah Kota Padang Sidimpuan tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak bertangjung jawab.
Masyarakat juga diimbau untuk mengikuti arahan pemerintah daerah melalui BPBD dan mengikuti perkembangan informasi gempa bumi susulan dari BMKG.
Khusus masyarakat di daerah pesisir pantai barat Sumatera Utara dan sekitarnya, juga diimbau agar tidak terpancing isu mengingat gempa yang terjadi tidak berpotensi Tsunami.
Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 5,5 SR juga mengguncang Provinsi Sumatera Utara pada Jumat (14/7/2017), pukul 08.25 WIB.
Titik pusat gempa berada di sembilan kilometer Barat Daya Padang Sidempuan, 25 kilometer Barat Daya Tapanuli Selatan, 54 kilometer Barat Daya Padang Lawas Utara, 253 kilometer Tenggara Medan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyebutkan gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk memeriksa saluran gas, listrik, air dan hal membahayakan lain.
"Jangan masuk ke dalam bangunan yang sudah rusak terkena gempa, karena kemungkinan sewaktu-waktu dapat runtuh akibat gempa susulan dan jangan mendekati bangunan yang sudah rusak terkena gempa, karena kemungkinan sewaktu-waktu dapat runtuh akibat gempa susulan," demikian imbauan BMKG.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari