tirto.id - Ombudsman Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan investigasi di PT PLN terkait pemutusan listrik di rumah-rumah menjadi wilayah terdampak pembangunan bandara Kulon Progo, New Yogyakarta International Airport (NYIA). Berdasarkan keterangan PLN, pemutusan listrik dilakukan atas permintaan PT Angkasa Pura I (AP I).
"Memang betul ada penindakan PLN terhadap tumah-rumah yang masuk di area pembangunan bandara. Pemutusan listrik dilakukan atas permintaan AP [Angkasa Pura I]. Menurut yang tadi disampaikan, AP meminta itu karena tanah atau lahan di daerah itu sudah menjadi milik Angkasa Pura," kata Dahlena, perwakilan ORI DIY di Yogyakarta, Rabu (6/12/2017).
Berdasarkan keterangan ORI, pemutusan listrik dilakukan sejak 27 November sampai tanggal 4 Desember. Salah satu daerah yang terkena pemutusan listrik dalam periode itu adalah Desa Palihan.
Menurut ORI, selain karena permintaan AP I, pemutusan listrik dilakukan PLN juga untuk mengamankan aset milik PLN.
"Memang ada kepentingan pengamanan aset juga, karena kan di sana ada jaringan-jaringan PLN, jadi tidak semata-mata diputus tapi juga menyelamatkan aset mereka," tambah Dahlena.
Selanjutnya, ORI masih akan melakukan investigasi ke pihak-pihak yang terlibat dalam proyek bandara, seperti Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, kepolisian, dan pihak-pihak lain yang terlibat.
"Kami tidak bisa sebutkan hari, tapi kami lakukan secepatnya untuk melihat apakah ada maladministrasi atau tidak dalam proses ini," kata Dahlena.
Rifki, perwakilan ORI yang ikut serta bersama Dahlena dalam penyelidikan ini menambahkan, pihaknya telah mengirim surat ke AP I pada 30 November untuk meminta penundaan pembongkaran atau pengosongan lahan di daerah yang terdampak pembangunan bandara.
"Karena pembongkaran itu ada kaitannya juga dengan anak-anak sekolah yang lagi ujian dan kami sudah konfirmasi ke AP untuk ada penundaan dulu, dan kata AP memang sudah ditunda dan itu sudah dilaksanakan kemarin," kata Rifki.
Namun ORI DIY akan tetap melakukan pengecekan ke lapangan untuk kroscek pernyataan AP I.
"Kan masih ada beberapa warga yang masih di lokasi, mereka juga yang melaporkan kepada kami. Tapi nanti akan kami cek ke lapangan karena itu kan baru pernyataan sepihak dari AP ya," tandas Rifki.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra