tirto.id - Setya Novanto secara resmi telah ditetapkan sebagai Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar periode 2014-2019 melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Musnalub) di Nusa Dua Convention Center, Bali.
"Dengan mengucap 'bismillahirahmanirahim', kita tetapkan Pak Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar," ujar Ketua Sidang Munaslub Nurdin Halid di arena Munaslub di Nusa Dua Bali, Selasa, (17/5/2016) pagi.
Novanto resmi terpilih sebagai ketua umum Partai Golkar melalui mekanisme pemungutan suara atau voting setelah memimpin dengan perolehan 277 suara.
Dalam penghitungan suara, perolehan suara dari tujuh bakal calon Ketum yang lain adalah Ade "Akom" Komarudin dengan 173 suara, Aziz Syamsuddin 48 suara, Syahrul Yasin Limpo 27 suara, Airlangga Hartarto 14 suara, Mahyudin dua suara, Priyo Budi Santoso satu suara, Indra Bambang Utoyo satu suara, dan suara tidak sah berjumlah 11, sehingga total suara 554.
Berdasarkan hasil tersebut, terdapat dua calon Ketum yang mendapatkan lebih dari 30 persen suara pemilih dan dapat melanjutkan pada putaran kedua, yakni Akom dan Novanto.
Namun, atas saran Syahrul, Akom mengundurkan diri dan mengakui kemenangan Novanto.
Sementara itu, Setya menyampaikan penghargaannya terhadap keputusan Akom. Ia berjanji akan melakukan program 100 hari dengan baik.
"Terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang melihat hal ini dan mendukung, untuk jabatan yang saya dapat pertanggungjawabkan. Saya akan kerja sama dengan pemerintah dan mendukung Jokowi-Jusuf Kalla untuk kepentingan Golkar," kata Novanto.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara