tirto.id - Juru Bicara Angkatan Darat Nigeria Kol. Sani Usman menyerukan agar wartawan selalu memeriksa fakta yang mereka terima sebelum menyiarkan berita mereka guna menghindari kekeliruan yang fatal.
Hal itu terkait pemberitaan media-media online yang menyebutkan bahwa sekelompok prajurit Nigeria melakukan protes mengenai kekurangan air dan logistik lain di Hutan Alagarno, Negara Bagian Borno, Nigeria, yang dianggap tidak benar oleh militer Nigeria.
Usman mengatakan bahwa meskipun tentara mengalami tantangan logistik, mereka tak pernah melakukan protes seperti yang dilaporkan oleh media-media online tersebut.
"Meskipun mengakui bahwa tentu saja tentara yang menguasai Hutan Alagarno, yang strategis, mengalami masalah logistik termasuk kekurangan air kondisi normal dalam situasi perang, tidak benar bahwa tentara berprilaku dengan cara yang dilaporkan," kata Usman, seperti dikutip Antara, Senin, (4/4/2016).
Juru bicara militer tersebut juga membantah pemberitaan yang menyebutkan tentara Nigeria menghalangi rombongan Perwira Komandan Umum (GOC) Divisi 7 Brig. Jend. Vincent Ezugwu yang mengunjungi tentara di Hutan Alagarno.
Ia mengatakan, GOC bergabung dengan tentara dalam salah satu operasi pembersihan hutan Alagarno dari militan Boko Haram.
Ia juga menghimbau agar masyarakat terus mendukung Militer Nigeria dalam perang untuk mengakhiri aksi teror di negeri itu.
Nigeria sendiri, setelah kemerdekannya, menjadi tempat lahirnya pasukan teroris dari orang-orang Islam fundamental, mereka yang rela melakukan bom bunuh diri dengan berkeyakinan jihad. Kota-kota yang dulunya indah, tenang dan aman kini porak-poranda akibat teror. (ANT)