tirto.id - Penyebab kematian Nicky Hayden diduga karena mantan juara MotoGP tersebut sedang asyik mendengarkan musik dan tidak mendengar saat ada mobil melintas dan menabraknya.
Pebalap Nicky Hayden meninggal dunia setelah lima hari kritis pasca-kecelakaan mobil di pantai Rimini, Italia.
Kepolisian Rimini memiliki rekaman CCTV di perempatan jalan Via Tavoleto, lokasi kecelakaan yang dialami Nicky Hayden, seperti diberitakan Express.co.uk.
Dalam rekaman tersebut, juara dunia Moto GP tahun 2006 itu diduga sedang asyik mendengarkan musik di iPod-nya, dia juga terlihat menerobos lampu merah sehingga tak mendengar saat ada mobil melintas. Hayden tidak dapat berhenti di persimpangan jalan tersebut dan terhantam mobil yang sedang melaju.
Buletin medis terkini dari rumah sakit tersebut pada 20 Mei 2017, mengatakan Hayden masih berada dalam kondisi kritis. Rumah sakit sebelumnya telah mengatakan ia mengalami kerusakan otak serius akibat kecelakaan ini.
Para dokter menempatkan Nicky Hayden yang memiliki julukan "The Kentucky Kid," dalam kondisi koma.
Tunangan Hayden, Jackie, telah mendampingi bersama saudara kandungnya Tommy dan ibunya Rose yang terbang dari AS.
Hayden terakhir kali membalap pada kejuaraan MotoGP di Spanyol pada September 2016 sebagai pengganti untuk pebalap asal Australia Jack Miller yang cedera di tim satelit Marc VDS Honda. Ia tampil pada 216 balapan antara 2003 dan 2015, dengan catatan tiga kemenangan.
Terkait dengan dugaan penyebab kematian Hayden karena mendengarkan musik dengan headphone saat bersepeda, The Guardian melaporkan sebuah studi di Amerika Serikat membuktikan berjalan kaki sambil mendengarkan musik adalah berbahaya. Risikonya meningkat hingga tiga kali lipat dalam kurun enam tahun.
Dalam sebuah studi yang dilakukan selama 2004-2011, ditemukan 116 orang di AS yang memakai headphone di jalan tewas atau setidaknya mengalami kecelakaan parah.
Kebanyakan korbannya berusia di bawah usia 30 (67%) dan laki-laki (68%). Sekitar 89% terjadi di perkotaan dengan 55% korbannya terlindas kereta api.
Dalam studi yang diterbitkan di Jurnal Prevention itu disebutkan 70% kecelakaan berujung maut.
"Penggunaan headphone dengan perangkat genggam memiliki risiko keselamatan pada para pejalan kaki, khususnya di area dengan kendaraan yang berlalu lalang. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan bagaimana headphone bisa membahayakan keselamatan pejalan kaki," demikian menurut para ahli.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri