Menuju konten utama

Nasib Warga Rusun Terpaksa Nyoblos di Lokasi Gusuran

Nasib Warga Rusun Terpaksa Nyoblos di Lokasi Gusuran Beberapa warga korban gusuran yang tak terdata di lokasi rusun Rawa Bebek harus menyalurkan hak suaranya di lokasi lama mereka.

 Nasib Warga Rusun Terpaksa Nyoblos di Lokasi Gusuran
Kawasan Rusunawa Rawa Bebek. Tirto.id/Dieqy

tirto.id - Purnawati (45) termenung di depan kiosnya jelang penutupan TPS di RT 12 RW 17 Rusun Rawa Bebek, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Ia dahulu warga RT 7 RW 12 Bukit Duri, Jakarta Selatan.

Saat hari pencoblosan Pilkada DKI 2017, Purnawati bingung tak bisa memilih. Namanya tak terdata di daftar pemilih tetap. ‎Saat pendataan, ia tengah operasi batu empedu. Suami dan anak lelakinya yang memiliki hak suara juga mengalami hal sama karena harus menjaganya.

"Satu keluarga enggak bisa nyoblos. Karena nemani di rumah sakit," kata Purnawati kepada Tirto, Rabu (15/2/2017).

Keluarga Purnawati telah mengganti KTP-nya dengan domisili Rusun Rawa Bebek. Dia menunggu saat-saat terakhir pemilihan untuk mendapat kertas suara tambahan. Memang tiap TPS menyediakan tambahan kertas suara 2,5 persen dari jumlah pemilih tetap.

"Saya harus nyoblos soalnya suara saya bisa hilang," tuturnya.

Muhamad Rais‎, ketua RW 17 Rusun Rawa Bebek menjelaskan warga korban gusuran bisa menyalurkan hak suaranya di Rusun atau tempat tinggal sebelumnya tapi syaratnya harus terdaftar. ‎Rais menyiapkan sarana transportasi khusus warga yang ingin mencoblos di Bukit Duri.

"Kalau mau ke Bukit Duri, ada metromini di depan buat antar warga bolak-balik. Satu metromini saja, nggak punya duit saya," jelasnya.

Bagus (23), Warga Bukit Duri yang kini tinggal di Rusun Rawa Bebek tak memakai fasilitas kendaraan yang disediakan Rais, Bagus bersama keluarganya nyoblos di kediaman sebelumnya.

"Nyoblosnya di Bukit Duri barusan. Soalnya KTP masih alamat lama, belum diganti di sini (Rusun Rawa Bebek)," katanya kepada Tirto.

Warga kawasan Bukit Duri pada, 28 September 2016 mengalami relokasi akibat penggusuran, ada 1.458 jiwa yang menempati 377 unit rusun. Sedangkan kamar yang disewakan untuk warga bukan warga gusuran, ditempati 76 orang dari 62 unit kamar. Dari jumlah total penghuni 2.448 jiwa di Rusun Rawa Bebek, hanya terdata sebanyak 710‎ jiwa.

Mereka bisa memilih kepala daerah DKI Jakarta di 2 TPS, yakni TPS 140 dan TPS 141 di usun Rawa Bebek. Di TPS 140 jumlah pemilih tetap sebanyak 412 orang. Sedangkan di TPS 141 ada ‎298 pemilih tetap. Kedua TPS tersebut menjadi wilayah dari RW 17. ‎

Baca juga artikel terkait PILKADA SERENTAK 2017 atau tulisan lainnya dari Dieqy Hasbi Widhana

tirto.id - Politik
Reporter: Dieqy Hasbi Widhana
Penulis: Dieqy Hasbi Widhana
Editor: Suhendra