tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, lonjakan harga tiket transportasi berpotensi turut andil pada inflasi Juni 2017. Adapun kenaikan harga tersebut disebabkan tingginya permintaan terhadap penggunaan moda transportasi untuk mudik Lebaran tahun ini, baik di angkutan darat, laut, maupun udara.
Terkait hal itu, Ketua BPS Suhariyanto tidak memungkiri apabila harga tiket transportasi akan memberi pengaruh, sama halnya seperti di tahun-tahun sebelumnya.
“Tapi saya belum bisa memberikan angka pastinya. Pasti ada dampaknya, namanya juga permintaan naik ya,” kata Suhariyanto di kantor BPS, Jumat (2/6/2017) pagi.
Suhariyanto sendiri berharap lonjakan tersebut dapat terkendali mengingat pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk mengatur pelaksanaan mudik tahun ini. “Karena sebetulnya sudah ada peraturan yang membatasi harga tertinggi, dan sebagainya,” ujar Suhariyanto lagi.
“Ketika orang-orang mau pulang kampung, sudah putus asa, biasanya berapa pun diambil. Mudah-mudahan tidak (menjadikan inflasi tinggi), biasanya memang berpengaruh, tapi seberapa pengaruhnya nanti kita lihat di bulan depan,” katanya menambahkan.
Lebih lanjut, Suhariyanto sempat menjelaskan tren yang biasa terjadi jelang musim mudik Lebaran. Dilihat dari pola pada tahun-tahun sebelumnya, setiap Lebaran atau puasa minggu terakhir itu terjadi kenaikan harga transportasi.
“Wajar-lah sebetulnya kalau puasa dan Lebaran itu inflasinya agak tinggi, biasanya kan memang seperti itu karena permintaannya pada naik,” jelas Suhariyanto.
Masih berkaca dari tahun-tahun lalu, Suhariyanto mengungkapkan kenaikan rata-rata tertinggi pada harga tiket transportasi biasanya terjadi pada moda transportasi udara. Akan tetapi, Suhariyanto mengaku masih belum bisa memastikan pastinya untuk tahun ini, karena penghitungan baru akan dilakukan di bulan ini. “Nanti diumumkan di laporan bulan Juni 2017,” ucapnya.
“Untuk bulan depan kita harus hati-hati karena masih ada listrik pascabayar, lalu untuk transportasi juga perlu betul-betul dijaga supaya harga tiket tidak melambung. Sandang tentu saja mengalami kenaikan,” kata Suhariyanto lagi.
Meski perlu adanya antisipasi di sejumlah sektor, Suhariyanto menekankan bahwa kontribusi bahan pangan rupanya tidak akan terlalu mengkhawatirkan untuk inflasi di Juni 2017. Suhariyanto berpendapat, berkat sejumlah upaya yang telah dilakukan pemerintah, harga bahan makanan jelang Ramadan tahun ini saja jadi tergolong terkendali.
Adapun salah satu upaya yang dilakukan itu adalah dengan menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pada beberapa komoditas pangan, seperti gula pasir, daging sapi beku, dan minyak goreng dalam kemasan yang dijual peritel modern.
“Pasti permintaan bahan makanan di Juni akan naik, tapi berbagai upaya tersebut harga-harganya masih terkendali sehingga inflasinya tidak tinggi,” ujar Suhariyanto.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yuliana Ratnasari
