tirto.id - Wakil Ketua Masyarakat Transpotasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan, kecelakaan lalu lintas selama lebaran bagi kendaraan roda dua dapat ditekan dengan "Mudik Gratis".
Menurut Djoko, program yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun badan usaha ini cukup efektif karena mendorong pengemudi memanfaatkan kapal laut dan kereta api.
Alhasil pengemudi tidak perlu berkendara berjam-jam di jalan raya yang pada akhirnya menimbulkan kelelahan. Dengan demikian, risiko kecelakaan dapat semakin ditekan.
"Salah satu cara mencegah kecelakaan lalu lintas roda dua adalah dengan memanfaatkan Program Mudik Gratis Sepeda Motor," ucap Djoko saat dihubungi reporter Tirto pada Senin (27/5/2019).
Djoko memperkirakan pemudik sepeda motor tahun 2019 meningkat 10,7 persen dibanding tahun lalu. Dari 6,1 juta unit pada mudik 2018 menjadi 6,8 juta unit pada 2019.
Berdasarkan survei yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan, untuk wilayah Jabodetabek saja akan ada 942.621 orang menggunakan sepeda motor untuk mudik. Sebagian besar diprediksi merupakan perantau dari daerah yang ingin menjadi pengemudi ojek online (ojol).
Djoko mengutip data Korlantas Polri yang menyatakan, kecelakaan semasa mudik masih didominasi sepeda motor. Tahun 2017, katanya, tercatat 2.731 kecelakaan sepeda motor.
Pada 2018, jumlahnya menurun menjadi 1.666 kecelakaan. Hal ini, ujar Djoko, terjadi seiring dengan bertambahnya kuota mudik gratis sepeda motor.
Menurut Djoko, bila mempertimbangkan kedua faktor ini mudik gratis memang perlu jadi perhatian. Sebab pada tahun ini jumlah pemudik mengalami peningkatan sehingga perlu antisipasi kecelakaan juga agar jumlah insiden juga turut berkurang. Belum lagi ada indikasi mudik gratis mampu menekan angka kecelakaan roda dua.
"Semakin banyak pemudik sepeda motor menggunakan mudik gratis, semakin banyak pula kecelakaan dapat dicegah," ucap Djoko.
Kendati demikian, Djoko mengatakan bahwa saat ini masyarakat masih lebih meminati moda truk dan kereta api. Padahal, katanya, ada juga mudik melalui kapal laut.
Hal ini terlihat dari banyaknya kapasitas yang kosong pada kapal laut yang digunakan selama mudik 2018 lalu. Beberapa kekhawatirannya bisa jadi berkaitan dengan aspek keselamatan.
Namun, Djoko mengatakan bahwa hal itu pastinya dapat segera diatasi pemerintah. Ia menyarankan agar pemudik motor yang ke Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur memanfaatkan kapal laut.
Bila tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, pemudik dapat melanjutkan perjalanan bisa lebih pendek dan waktu istirahat bisa lebih lama.
"Minat mudik gratis menggunakan kapal laut lebih rendah ketimbang mudik gratis sepeda motor dengan KA dan truk," tukas Djoko.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno