Menuju konten utama

MotoGP: Badan Anti Doping Desak Hukuman Iannone Diperberat

Peluang Andrea Iannone mengaspal di MotoGP semakin kecil setelah WADA mendesak hukuman kepada pembalap Aprilia itu diperberat menjadi 4 tahun.

MotoGP: Badan Anti Doping Desak Hukuman Iannone Diperberat
Pembalap MotoGP Andrea Iannone. (AP Foto / Vincent Thian

tirto.id - Peluang Andrea Iannone tetap mengaspal di MotoGP semakin kecil setelah badan anti doping dunia (WADA) mendesak hukuman kepada pembalap Aprilia Racing Team Gresini itu diperberat menjadi 4 tahun. Aprilia sedang mencoba banding ke badan arbitase dunia (CAS).

Sebelumnya, Komite Disiplin FIM (Federation Internationale de Motocyclisme) menjatuhkan hukuman kepada Andrea Iannone setelah terbukti positif doping dalam tes jelang MotoGP Malaysia 2019. Situasi ini membuat pembalap asal Italia itu terancam tidak dapat tampil di MotoGP 2020, bahkan hingga musim depan.

Aprilia lantas mengajukan banding ke CAS karena yakin pembalapnya terlibat doping bukan dengan kesengajaan. Dalam Pengadilan Disiplin FIM pada 31 Maret 2020, hakim membenarkan bahwa Andrea Iannone mengonsumsi zat terlarang secara tidak sengaja.

Akan tetapi, banding yang dilakukan oleh pihak Aprilia Racing Team Greasini berpeluang tak mendapat hasil positif. Pasalnya, di saat bersamaan WADA juga melakukan banding, meminta hukuman Iannone ditambah menjadi 4 tahun.

“CAS telah mendaftarkan banding yang diajukan oleh pembalap MotoGP Andrea Iannone atas keputusan Pengadilan Disiplin FIM. Badan Anti Doping Dunia (WADA) juga melakukan banding terhadap keputusan yang diambil oleh Pengadilan Disiplin Internasional FIM tertanggal 31 Maret 2020." tulis pernyataan CAS dikutip dariMotorsport.

Peluang Iannone & Asprilia Kecil

Pihak Iannone meminta CAS membatalkan hukuman larangan membalap selama 18 bulan karena menganggap pelanggaran itu terjadi secara tidak sengaja. Di lain pihak, WADA menginginkan hukuman diperberat untuk memastikan setiap pelanggaran mendapat hukuman sehingga menimbulkan efek jera kepada seluruh pembalap.

Menurut WADA, Iannone terbukti telah melakukan pelanggaran anti doping, meski mengaku tidak sengaja mengkonsumsi zat terlarang tersebut. Hal itu dianggap WADA cukup menjadi alasan untuk memberi sanksi lebih berat.

"Pihak Andrea Iannone, meminta putusan [hukuman 18 bulan] dibatalkan. Sementara WADA meminta putusan diganti menjadi lebih berat berupa larangan balapan selama empat tahun," lanjut pernyataan CAS.

Upaya WADA memperberat hukuman Iannone membuat Aprilia Racing Team Gresini memiliki peluang kecil untuk membebaskan pembalapnya dari hukuman. Pada 2013 silam. WADA juga berhasil membuat pembalap Moto2, Ant West, dihukum karena masalah yang sama.

Padahal, saat itu Pengadilan Disiplin FIM membebaskan hukuman West dan hanya memberi peringatan. Dengan seri pembuka MotoGP 2020 akan segera dimulai pada 19 Juli 2020, maka Inanone dan Aprilia harus segera menyelesaikan masalah ini.

Jika banding yang dilakukan gagal dan Iannone tidak dapat mengikuti balapan musim ini, Aprilia Racing Team Gresini harus mencari alternatif lain.

Saat ini, mereka sudah memperpanjang kontrak Aleix Espargaro, hingga 2023 dan harus mencari pembalap lain jika Iannone tidak dapat mengaspal.

Baca juga artikel terkait MOTOGP atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Otomotif
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Iswara N Raditya