tirto.id - Pasukan pemerintah Suriah mengumumkan telah menduduki kembali kota Aleppo sepenuhnya, pada Kamis (22/12/2016). Keberhasilan pasukan pemerintah ini menjadi kemenangan terbesar sejak perang sipil di Suriah berlangsung selama enam tahun.
Kelompok terakhir pemberontak dan keluarganya—sebelumnya bersembunyi di sebuah daerah kantong kecil di Aleppo timur—telah dievakuasi pada Kamis kemarin, mereka menyepakati untuk memberikan kontrol penuh kepada tentara dan sekutu-sekutunya terhadap kota kuno itu.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan telah mengerahkan para pengamat untuk memantau evakuasi terakhir di bawah resolusi yang diadopsi Dewan Keamanan pada Senin pekan ini.
Pasukan pemberontak, yang telah menguasai Aleppo timur sejak 2012 lalu, setuju mundur dari benteng tersebut menyusul operasi militer Suriah dan Sekutu selama sebulan terakhir. Pasukan pemberontak terpaksa menyerahkan 90 persen bekas wilayah kekuasaan mereka.
"Berkat darah syuhada kami dan pengorbanan pasukan bersenjata kami dan pasukan sekutu, dan ketabahan orang-orang kami, Komando Umum Angkatan Darat dan Angkatan Bersenjata mengumumkan kembalinya keamanan dan stabilitas Aleppo," sebut pernyataan militer seperti dibacakan jenderal militer di saluran televisi pemerintah.
Pernyataan itu mengatakan kemenangan di Aleppo merupakan "transformasi strategis dan titik balik dalam perang melawan terorisme dan pukulan mematikan untuk proyek teroris dan pendukungnya".
Kemenangan tersebut, kata militer, akan dilanjutkan dengan "membasmi terorisme dan memulihkan keamanan dan stabilitas untuk seluruh Suriah ".
Perebutan kembali atas Aleppo menjadi kemenangan penting bagi Presiden Suriah, Bashar al-Assad dan kekalahan telak bagi oposisi Suriah.
Sumber: Al Jazeera dan Antara