tirto.id - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Syafruddin angkat bicara terkait kendala teknis yang sempat dialami para peserta tes CPNS 2018. Menurut Syafruddin, kendala tersebut terjadi karena jumlah pendaftar yang membludak ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
“Ini kaget, karena dalam sejarah, pesertanya itu 3 juta. Ada lonjakan [dari tahun lalu], karena pada tahun lalu itu hanya 1 juta paling tinggi,” kata Syafruddin saat ditemui di Djakarta Theater, Jakarta pada Minggu (28/10/2018).
Kendati demikian, Syafruddin mengklaim telah melakukan evaluasi pelaksanaan tes CPNS tahun ini dengan BKN (Badan Kepegawaian Negara). Sejumlah kendala itu pun sudah disinggung. Sebagai solusinya, Syafruddin menyebutkan bahwa BKN memang perlu meningkatkan kapasitas server sehingga situs tidak terganggu saat diakses para peserta tes.
Adapun Syafruddin mengatakan BKN sebagai penyelenggara tes telah mulai melaksanakan perintah Kementerian PAN-RB untuk memperbaiki sistem pada hari ini (28/10/2018).
“Jangan sampai ada masyarakat yang dirugikan. Kalau itu harus diulang, ya diulang. Berikan pelayanan yang terbaik kepada publik,” ucap Syafruddin lagi.
Berdasarkan pantauan di sejumlah kota, tes SKD (Seleksi Kompetensi Dasar) CPNS 2018 memang ada yang terkendala teknis. Salah satunya seperti di Yogyakarta. Dari tiga lokasi tes yang dipersiapkan, ada lokasi tes yang terkendala peralatan tes yang belum siap. Tak hanya itu, jaringan internet pun disebutkan tidak tersambung dengan pusat sehingga pelaksanaan tes sampai harus ditunda.
Selanjutnya di Kota Malang juga dilaporkan sempat terjadi penundaan tes hingga hampir satu jam lamanya. Tes yang seharusnya dilakukan pada Jumat (26/10/2018) pagi pukul 08.30 WIB harus ditunda sejenak karena adanya kendala teknis.
Masalah teknis yang dimaksud itu terjadi pada pengaturan kabel Local Area Network (LAN) komputer. Kendati demikian, Koordinator Pelaksana Tes CPNS Zona Malang Suksesi Sugiarti membantah apabila ada masalah juga pada server dan jaringan internet. Menurut Suksesi, tidak ada masalah dengan dua hal itu karena penyediaannya yang langsung diberikan dari pemerintah pusat sebanyak tiga unit.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Agung DH