Menuju konten utama

Menteri Darmin Sebut Inflasi Bisa Ditekan Hingga 1,5 Persen

Pada dua sampai empat tahun mendatang, Menteri Darmin Nasution optimistis tingkat inflasi bisa ditekan hingga 1,5 persen.

Menteri Darmin Sebut Inflasi Bisa Ditekan Hingga 1,5 Persen
Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan keterangan pencapaian tiga tahun pemerintahan Presiden Jokowi-JK di Gedung Bina Graha, Selasa (17/10/2017). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengklaim perekonomian Indonesia dalam tiga tahun terakhir terus membaik. Salah satu indikator utamanya, menurut Darmin, ialah tingkat inflasi yang selalu di bawah 4 persen selama tiga tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Menurut Darmin, pemerintah berkomitmen menurunkan tingkat inflasi lagi sehingga, pada 2-3 tahun mendatang, mampu mencapai 3 persen plus minus 1. Dia optimitis penurunan akan berlanjut ke level 2,5 persen plus minus 1 di 3-4 tahun mendatang. Artinya, tingkat inflasi di Indonesia berpeluang melandai sampai 1,5 persen.

“Sebenarnya sebelum krisis ekonomi 1998, inflasi kita selalu double digit. Setelah krisis, perekonomian makin terbuka dan kebijakan membaik. Inflasi pelan-pelan menurun. Tiga tahun terakhir selalu di bawah 4 persen,” ujar Darmin dalam jumpa pers di Kantor Staf Presiden, Jakarta pada Selasa (17/10/2017).

Lebih lanjut, Darmin menuturkan target inflasi di angka 4 persen plus minus 1 sudah diwacanakan sejak 5 tahun lalu. Dengan target inflasi yang semakin rendah tiap tahunnya, pemerintah memproyeksikan Indonesia mampu bersaing dengan negara lain yang berpengaruh terhadap perekonomian dunia.

Meski sempat mengalami perlambatan, Darmin juga mengklaim pertumbuhan ekonomi Indonesia berangsur mengalami peningkatan. Selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, pertumbuhan ekonomi tercatat pernah mengalami pertumbuhan ekonomi terendah di level 4,88 persen pada 2015.

Capaian di 2015 itu lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada 2014 yang sebesar 5,2 persen. Sementara pada semester I 2017, perekonomian Indonesia hanya mampu tumbuh sebesar 5,01 persen. Kendati demikian, pemerintah optimistis dalam memasang target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini mampu mencapai 5,2 persen.

“Kami berharap bergerak ke 5,2 persen. Syukur-syukur lebih sedikit,” kata Darmin.

Target yang mulai disampaikan pemerintah sejak pembahasan RAPBN 2017 tersebut lebih tinggi ketimbang patokan APBN 2017, yakni sebesar 5,1 persen. Namun, pertumbuhan 5 persen itu masih lebih rendah dari target RPJMN (Rencana Pemerintah Jangka Menengah Nasional) 2015-2019. Kala itu pemerintahoptimistis perekonomian tumbuh 7 persen.

“Itu kan RPJMN, bukan Undang-Undang (UU) yang kemudian kalau tidak tercapai ada penaltinya. Kami bisa menunjukkan juga kalau dunia juga begini situasinya,” ucap Darmin.

Berdasarkan situasi perekonomian global dan faktor-faktor lain itulah, Darmin mengklaim pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini sudah cenderung baik di dunia. Darmin pun berpendapat tidak ada perbedaan pada capaian yang dirasakan cukup mengganggu.

“RPJMN itu rencana yang dicita-citakan, bukan UU yang mengikat. Tidak bisa untuk harus dicapai. Tentu macam-macam penilaian nantinya bisa berjalan atas dasar itu. Saya kira situasinya memang seperti itu adanya,” kata Darmin.

Baca juga artikel terkait INFLASI atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom