tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah ‘menantang’ perguruan tinggi untuk membuka program studi (prodi) baru untuk melakukan inovasi dalam dunia pendidikan. Program tersebut akan disesuaikan dengan kemajuan dunia global saat ini, tidak hanya berkembang di ranah lokal tapi juga internasional.
Menjawab tantangan itu, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan jurusan yang tengah dikembangkan saat ini adalah jurusan smart technology dan smart data. Nasir memprediksi kedua jurusan tersebut akan banyak peminat.
“Saya rasa peminatnya tinggi, karena era mendatang berbasis pada teknologi informasi,” jelas dia di gedung Kemenristekdikti, Jakarta Pusat, Selasa (3/7/18).
Dia juga berpendapat pemilih kedua jurusan itu nantinya bisa berorientasi pada bidang wirausaha. “Mereka bisa menciptakan lapangan kerja, ini sangat baik,” tutur Menteri Nasir.
Tidak hanya dua jurusan itu, pria kelahiran Ngawi ini mengatakan, pemerintah juga membuka prodi perkeretaapian di Politeknik Negeri Madiun. Dia juga menyatakan ada 57 prodi baru yang diajukan oleh perguruan tinggi.
Menurut Nasir, pembukaan prodi baru ini karena pada tahun lalu Presiden Jokowi sudah beberapa kali meminta agar prodi tidak hanya berhenti di ilmu yang sudah ada. “Prodi yang dikembangkan saat ini, jangan seperti yang sudah mapan di masa lalu,” ucap Menteri Nasir.
Sehingga nantinya rakyat tidak hanya berkutat dengan ilmu kedokteran, komunikasi, hukum, maupun teknik dan politik saja. “Misalnya logistik dan aktuaria,” ucap dia.
Misalnya, pada tahun 2017 Universitas Pattimura (Unpatti), Ambon membuka prodi baru yaitu Teknik Geologi. Sedangkan tahun ini pihak kampus telah menyiapkan Teknik Geofisika dan Teknik Perminyakan.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Alexander Haryanto