Menuju konten utama
WNI Disandera Abu Sayyaf

Menlu: Segala Opsi Pembebasan Sandera Kita Gunakan!

Menlu Retno LP Marsudi menjamin pemerintah terus berusaha membebaskan empat WNI yang masih disandera Abu Sayyaf.

Menlu: Segala Opsi Pembebasan Sandera Kita Gunakan!
Menlu Retno Lestari Priansari Marsudi

tirto.id - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi memberi jaminan bahwa pemerintah akan tetap berusaha keras untuk membebaskan empat sandera WNI yang masih ditahan kelompok Abu Sayyaf. Ia menegaskan, pemerintah akan menempuh beragam cara dan strategi yang dimungkinkan untuk mencapai target tersebut.

"Pemerintah Indonesia akan menggunakan semua opsi terbuka untuk dapat membebaskan empat ABK WNI yang masih menjadi sandera," ujarnya di sela-sela acara penyerahan 10 korban sandera kelompok Abu Sayyaf yang telah berhasil diselamatkan dan akan dipulangkan ke Tanah Air, di Jakarta, Senin, (02/05/2016).

Di sisi lain, Menlu masih tetap menolak untuk memberikan uang tebusan sesuai tuntutan kelompok Abu Sayyaf. Namun, ia memastikan lokasi keempat sandera selalu dipantau dengan baik.

"Pemerintah tidak akan mengeluarkan uang tebusan, tetapi lokasi keempat ABK yang disandera itu terus dipantau dari waktu ke waktu," kata dia.

Menlu Retno juga mengungkapkan, pemerintah siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membebaskan seluruh sandera yang masih ditawan.

Dalam kesempatan berbeda, Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zein - selaku negosiator dalam upaya pembebasan WNI – menyatakan, proses pembebasan empat WNI awak kapal TB Henry hingga kini masih terus berjalan.

"Jadi kita telah mengetahui letak posisi mereka di mana. Saya sudah kontak dengan yang pegang empat orang itu. Semoga bisa kita bebaskan," kata Kivlan.

Namun, mantan Kepala Staf Kostrad ini meminta agar tidak ada upaya-upaya yang justru akan mengacaukan perundingan yang saat ini sedang berjalan, khususnya dari pihak-pihak yang hanya ingin mencari nama. (ANT)

Baca juga artikel terkait FILIPINA

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra