Menuju konten utama
Dampak Pandemi Corona:

Menkes Spanyol Enggan Jamin La Liga Bisa Lanjut Sebelum Musim Panas

Pemerintah Spanyol enggan memastikan kompetisi La Liga dapat digelar kembali sebelum musim panas.

Menkes Spanyol Enggan Jamin La Liga Bisa Lanjut Sebelum Musim Panas
Penyerang Barcelona Luis Suarez (kiri) terjatuh usai dijegal kapten Real Madrid Sergio Ramos dalam El Clasico untuk lanjutan Liga Spanyol di Stadion Nou Camp, Barcelona, Spanyol, Rabu (18/12/2019) waktu setempat. (ANTARA/REUTERS/Albert Gea).

tirto.id - Menteri Kesehatan Spanyol, Salvador Illa enggan memberikan garansi terkait kapan Liga Spanyol 2019-2020 dapat bergulir kembali. Menurut Illa, pembekuan sementara La Liga Spanyol karena pandemi corona kemungkinan terus berlanjut hingga musim panas mendatang.

“Saya tidak bisa berkata bahwa [laga] sepakbola bisa kembali digelar sebelum musim panas. Akan menjadi hal yang tidak bertanggung jawab bagi saya apabila berani memberikan pandangan pasti soal hal tersebut,” kata Illa baru-baru ini di Spanyol.

Sama seperti liga lain di negara-negara Eropa, kompetisi Liga Spanyol telah disetop sejak Maret 2020 lalu, setelah penularan virus corona meningkat pesat di benua biru.

Apalagi, Spanyol merupakan negara Eropa dengan dampak terparah akibat pandemi corona. Hal ini membuat pemerintah Spanyol memberlakukan lockdown nasional dan membatasi aktivitas warga di negara ini secara ketat.

Setelah pertandingan ditiadakan selama lebih dari sebulan, La Liga terus berupaya agar kompetisi bisa kembali digelar kembali sekalipun tanpa penonton.

Lobi ke sejumlah otoritas berwenang di Spanyol terus dilakukan agar mendapatkan izin menggelar kompetisi keluar. Sebelumnya juga beredar kabar bahwa kompetisi di Spanyol dapat bergulir lagi mulai tanggal 6 atau 13 Juni 2020.

Namun, pernyataan Salvador Illa memberikan isyarat kuat bahwa Liga Spanyol kemungkinan baru diizinkan bergulir kembali pada pertengahan tahun, atau setelah masuk periode musim panas.

Pemerintah Spanyol sebenarnya sudah memperlonggar peraturan lockdown dengan mengizinkan semua klub menggelar latihan kembali mulai awal Mei 2020, meski dengan syarat mereka harus mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona.

Keputusan itu muncul setelah ada pertemuan yang melibatkan Dewan Olahraga Nasional Spanyol (CSD), Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) dan La Liga selaku operator kompetisi, pada pekan lalu.

Sementara itu, pelatih Barcelona, Quique Setien, meminta agar RFEF dan La Liga tidak terburu-buru menggelar kompetisi. Bola akan berada di tangan pemerintah karena dalam hal ini mereka tidak mau ada lebih banyak lagi korban berjatuhan.

“Semua ingin bersiap diri ketika nantinya kompetisi dimulai lagi. Tapi itu tidak akan terjadi sampai otoritas kesehatan bisa memberikan garansi bahwa tidak akan ada masalah untuk menggelar kompetisi,” kata Setien.

“Ini adalah situasi yang sulit bagi semuanya. Bagi saya, apa yang terpenting sekarang adalah mencari solusi secepat mungkin untuk keluar dari krisis ini. Kita juga harus membantu mereka yang kesusahan karena situasi ini,” tambah dia.

Spanyol saat ini menjadi negara dengan jumlah kasus positif corona terbanyak kedua di dunia dan tertinggi di Eropa.

Berdasar data Worldometers, sampai Selasa malam, 28 April 2020, jumlah kasus positif corona di Spanyol telah mencapai 232.128 pasien. Baru 123.903 pasien Covid-19 di Spanyol yang berhasil sembuh.

Penambahan kasus baru secara harian di Spanyol juga masih terbilang tinggi, yakni 2.706 pasien positif dalam 24 jam terakhir.

Total angka kematian akibat Covid-19 di Spanyol juga masih menjadi yang tertinggi ketiga di dunia atau cuma lebih rendah dari AS dan Italia.

Hingga 28 April, total pasien Covid-19 yang meninggal di Spanyol mencapai 23.822 orang. Dalam sehari terakhir, tercatat ada 301 kasus kematian baru akibat Covid-19 di negara tersebut.

Baca juga artikel terkait LA LIGA atau tulisan lainnya dari Wan Faizal

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Wan Faizal
Penulis: Wan Faizal
Editor: Addi M Idhom