tirto.id - Saat debat terakhir Pilkada DKI Jakarta semalam, calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno membicarakan program One Kecamatan One Center for Entrepreneurship (OK OCE) sebanyak tujuh kali. Salah satunya di segmen satu saat dia berbicara OK OCE sambil melepaskan dan mengangkat sepatu 910 edisi Sandi Uno yang dikenakannya ke hadapan penonton. Menurut Sandi ia melakukan itu untuk menunjukan bahwa program OKE OCE berjalan di masyarakat.
“Enggak sih tapi saya melihat ini adalah contoh real dari OK OCE. Saya hanya ingin visualisasikan itu kalau kami bersungguh-sungguh anak-anak kita siap untuk bersaing. Jadi kami enggak kalah produknya dengan luar negeri,” kata Sandi usai debat di Hotel Bidakara, Kuningan Jakarta Selatan, Jumat (11/02/2017) malam.
Sandi mengklaim wirausahawan yang tergabung dalam program OK OCE telah mencapai 5.000. Pencapaiannya ini ia anggap sebagai inovasi politik terbaik sebelum pencoblosan.
Politisi partai gerindra sekaligus pengusaha itu menambahkan kesempatan yang diberikan kepada wirausahawan akan berdampak pada kualitas produk. “Ini merupakan bukti nyata bahwa kita kalau diberikan inisiatif dan kesempatan akan memberikan produk-produk yang halus,” tambah Sandi.
Sepatu ini yang digunakan Sandi merupakan hasil kerjasama Jakarta Berlari dengan perusahaan 910 binaan OK OCE. Hartono, pembuat sepatu 910 mengaku sempat mengajukan beberapa alternatif desain. Akhirnya Sandi memilih sepatu model maruci berwarna hitam dengan corak putih.
Pria lulusan Universitas Padjajaran ini mengakui tantangan dalam pembuatan sepatu cukup lah sulit mengingat bersaing dengan brand luar yang Sandi pakai. “Ya sepatu ini emang agak spesial. Kan Pak Sandi suka maraton juga, produk kita harus bersaing dengan brand luar yang Pak Sandi pakai,” kata Hartanto.
Nantinya sepatu 910 edisi Sandi Uno ini dibanderol market dengan harga Rp. 449 ribu. Namun Hartono membuka peluang untuk siapa pun yang ingin menjadi reseller mendapatkan harga harga Rp. 345 ribu “Ini memang membuka akses buat reseller. Resikonya bahkan hampir tidak ada. Kami di sini batasi risiko dan memancing mereka yang ingin menjadi entrepreneur,” ujarnya.
Hartono menambahkan keunggulan utama sepatu ini menggunakan teknologi Acro+ Gel. Sebuah teknologi Gel di insole yang dapat mengurangi risiko cedera pada tumit.
Kedua, terobosan outsole terbaru dalam sepatu bernama Airflex Sole Tech. Hal ini membuat sepatu sangat empuk, ringan, dan kandungan karet yang lebih banyak membuat tidak licin saat dipakai. “Ini dibikin khusus kan Pak Sandi suka lari, jadi tetap lembut tapi tetap cukup kuat di aspal,” kata Hartanto.
Ketiga, mesh upper dibuat dengan sistem breathable sistem yang membuat sirkulasi udara menjadi maksimal tidak panas saat dipakai dan terasa ringan. Selanjutnya, ada stoper sepatu. Fungsi dari stoper ini memudahkan pengguna karena sepatu tidak diikat. Hartono mengatakan pelari memerlukan sepatu dengan sirkulasi yang baik sebab keringat yang dikeluarkan pun tidak sedikit.
Penulis: Tresna Yulianti
Editor: Jay Akbar