tirto.id - Setelah bertahan selama 19 bulan, akhirnya Google Shopping via Android dan iOS akan ditutup. Meskipun begitu, pengguna tetap dapat mengakses Google Shopping melalui website.
Pemberhentian layanan Google Shopping via aplikasi telah disampaikan oleh juru bicara Google, sebagaimana dikutip dari 9To5Google.
"Dalam beberapa minggu ke depan, kami tidak lagi mendukung aplikasi belanja. Semua fitur yang ditawarkan di aplikasi untuk pengguna tersedia di tab Belanja. Kami akan terus membuat fitur dalam tab Belanja dan platform Google lainnya, termasuk Google App, yang memudahkan orang untuk menemukan dan berbelanja produk yang mereka sukai".
Google akan menutup semua dukungan pada platform ini via aplikasi di bulan Juni mendatang. Namun sejak 08 April 2021, Google Shopping via aplikasi sudah tidak dapat digunakan dengan pemberitahuan “Something went wrong”.
Pengalaman yang akan didapatkan oleh pengguna Android serta iOS sebenarnya sama, hanya berbeda pada letak penampilan menu. Pada “Home” akan menampilkan daftar rekomendasi produk yang mungkin diminati pengguna.
Untuk produk yang tersimpan akan terdapat pada menu “Saved”. Tab “Notifications” menunjukkan pembaruan serta promosi pesanan, sementara “Card” akan memungkinkan pengguna untuk memulai proses pembelian.
Untuk melihat pesanan dan menyusun ulang dengan cepat, pengguna dapat mengetuk profil avatar yang terdapat pada bilah pencarian. Pada website dan aplikasinya di Android, terdapat kesamaan dengan menggunakan Flutter.
Melalui layanan website, pengguna dapat mencari produk yang diinginkan. Selanjutnya pengguna dapat disambungkan kepada Merchant Center yang bersangkutan. Pengguna juga dapat menyukai produk untuk menyimpannya.
Google Shopping merupakan platform untuk menemukan suatu produk dengan memudahkan pengguna untuk menemukan perbedaan yang terdapat pada produk, informasi produk, fitur, serta harga yang terhubung dengan penjual untuk melakukan proses pembelian. Platform ini ada untuk menggantikan layanan Google Exspress.
Mulai April 2020, Google Shopping akhirnya tidak memberlakukan kebijakan khusus listing berbayar dan menggantikannya dengan Google Merchant Center.
Untuk hasil penelusuran, Merchant Center akan meminta pengecer untuk mengirimkan umpan data produk ke Google.
Sehingga Google Shopping bukan merupakan mesin pencarian utama seperti Google Penelusuran, namun berperan sebagai situs bisnis yang mengirimkan data feed. Hal ini akhirnya membuat beberapa daftar pencarian menjadi tidak optimal.
Penulis: Endah Murniaseh
Editor: Yandri Daniel Damaledo