tirto.id - Seni patung merupakan bagian dari seni rupa yang menghasilkan karya berbentuk tiga dimensi. Karena berbentuk tiga dimensi, pembuatan karya seni patung lekat dengan ukuran panjang, lebar, dan ketinggian.
Patung seringkali dipahami sebagai karya seni yang meniru bentuk-bentuk yang ada di alam nyata, seperti manusia, binatang, atau tumbuhan. Patung jenis ini biasanya bertolak dari bentuk fisik sebuah benda, baik anatomi maupun geraknya.
Dinukil dari Mengenal Seni Rupa Murni (2019) yang ditulis Sapto Mardijono, corak patung sebagai tiruan benda di alam nyata disebut sebagai patung bercorak imitatif/realis dalam studi seni patung. Namun patung tidak hanya terbatas pada corak imitatif/realis belaka.
Dalam studi seni patung, dikenal pula corak patung deformatif fan non-figuratif. Patung bercorak deformatif adalah patung yang membelokkan bentuk-bentuk benda di alam nyata.
Meski masih menggunakan karakteristik bentuk benda alam, namun terdapat sentuhan imajinasi pembuat karya yang mengubah beberapa aspek bentuk patungnya. Misalnya, patung manusia bersayap.
Sedangkan, corak non-figuratif dalam patung merupakan patung yang tidak bertolak dari bentuk benda di alam nyata. Patung ini seringkali disebut sebagai patung bercorak abstrak.
Pembuatan karya seni patung dilakukan dengan beragam bahan baku atau material. Batu, tanah liat, semen cor, kayu, lilin, atau plastisin merupakan contoh bahan baku pembuatan patung.
Setiap material memiki karakteristiknya masing-masing. Oleh karenanya, teknik pembuatan patung yang digunakan juga beragam, sesuai dengan material yang dipilih.
Melansir buku Seni Budaya kelas IX terbitan Kemendikbud, berikut ini merupakan teknik-teknik pembuatan patung menurut materialnya.
Teknik Pahat
Teknik pahat merupakan teknik pembuatan patung di mana pembuat karya mengikis bahan baku patung secara sedikit demi sedikit untuk menghasilkan bentuk yang diinginkan.
Teknik ini dilakukan dengan alat pahat dan palu. Biasanya, teknik ini digunakan untuk patung dengan bahan baku batu atau kayu.
Teknik Butsir
Teknik butsir merupakan teknik pembuatan patung dengan melakukan pengikisan dan penambahan bahan baku patung demi menghasilkan bentuk yang diinginkan pembuat karya.
Biasanya, teknik butsir digunakan untuk membuat patung dengan material tanah liat. Untuk menghasilkan bentuk yang diinginkan, pencipta karya mengurangi atau menambahkan tanah liat dalam karyanya.
Penggunaan teknik ini memerlukan alat butsir yang cara penggunaannya mirip seperti pisau. Selain alat butsir, teknik ini juga seringkali memerlukan meja putar agar dapat melihat bentuk patung dari berbagai sisi.
Teknik Cor
Teknik cor merupakan teknik pembuatan patung dengan membuat cetakan yang nantinya diisi dengan adonan material patung.
Bahan baku seperti semen atau gipsum yang telah dimasukkan dalam cetakan kemudian didinginkan supaya mengeras.
Setelah bahan di dalam cetakan mengeras, cetakan kemudian dihancurkan atau dipisahkan dari material di dalamnya.
Teknik ini merupakan teknik pembuatan pantung yang telah digunakan sejak lama, seperti misalnya beberapa patung dari masa kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia diketahui menggunakan teknik ini.
Teknik Las
Teknik las merupakan teknik pembuatan patung dengan cara menghubungkan satu bagian patung dengan bagian lainnya menggunakan las untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan.
Biasanya, teknik ini digunakan untuk patung dengan material logam atau besi. Logam yang dipanaskan kemudian dibentuk atau dihubungkan dengan logam lainnya.
Teknik Cetak
Teknik catak merupakan teknik pembuatan patung dengan cetakan. Hampir mirip dengan teknik cor, teknik cetak mengharuskan pencipta karya membuat cetakan terlebih dahulu.
Namun, berbeda dari teknik cor yang cetakannya digunakan sekali pakai, teknik cetak menggunakan cetakan yang dapat digunakan berkali-kali.
Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat patung dengan material tanah liat atau semen. Setelah memasukkan material dalam cetakan, biasanya material kemudian ditekan untuk menghasilkan bentuk yang diinginkan.
Teknik cetak ini mirip dengan teknik pembuatan batu bata di mana menekan material yang telah dimasukkan dalam cetakan.
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Yandri Daniel Damaledo