Menuju konten utama

Menanti Red Hot Chili Peppers Manggung di Bekasi

Ahmad Dhani akan mendatangkan Red Hot Chili Peppers ke Bekasi jika ia memenangkan Pilkada Bekasi. Semudah itukah mendatangkan band sekelas RHCP?

Menanti Red Hot Chili Peppers Manggung di Bekasi
Vokalis Red Hot Chili Pepper. foto/shutterstock

tirto.id - Ahmad Dhani memang mantap. Di saat semua calon kepala daerah berjanji memajukan daerah, menggratiskan pendidikan, atau memperbaiki infrastruktur, sang pentolan Dewa 19 ini punya program yang lain daripada yang lain: mendatangkan band luar negeri untuk manggung di Kabupaten Bekasi, daerah tempatnya mencalonkan diri sebagai wakil bupati. Tak tanggung-tanggung, yang akan diundang adalah Red Hot Chili Peppers!

Band ini, yang biasa disebut sebagai RHCP, bukan band kelas sayur seperti band rock/elektronik asal Inggris yang beberapa kali datang ke Indonesia, bahkan diundang di sebuah pentas seni sebuah SMA di Jawa Tengah.

RHCP, band asal California yang berdiri sejak 1983, adalah pemegang rekor band dengan jumlah lagu nomor satu terbanyak. Album rekamannya terjual 80 juta keping di seluruh dunia, dan pada 2012 kuartet ini masuk dalam Rock and Roll Hall of Fame. Di Facebook, ada 28,3 juta orang yang menyukai band ini. Di Twitter, ada 2,1 juta orang yang mengikuti mereka. Dengan kata lain, RHCP bisa dibilang sebagai salah satu band rock terbaik dan terbesar di dunia abad 21.

Tapi benar kata orang tua zaman dulu. Kalau mau bermimpi, jangan tanggung. Sekalian pacak mimpi di kolong langit. Dalam kasus ini, mimpi Dhani sudah terpacak setinggi mungkin. Dhani sudah mengoarkan mimpinya ini ke para wartawan. Janjinya, kalau dia menang Pilkada Bekasi, dia akan mengundang RHCP untuk manggung di daerahnya. Rencananya, RHCP akan bermain di Stadion Wibawa Mukti, stadion terbesar di Bekasi.

"Biar orang Jakarta, Bandung, Bekasi bisa nonton. Kalau enggak datang ya rugi. Wong ini konser gratis," katanya.

Sebagai mimpi dan keinginan, ini harus diacungi jempol. Semua penggemar musik di Indonesia pasti berharap mimpi ini jadi kenyataan. Tapi apakah semudah itu mengundang RCHP ke Indonesia, alias Bekasi? Tunggu dulu.

Berapa Honor Manggung RHCP?

Pertanyaan pertama dalam mengundang band luar negeri: berapa honornya? Dengan mengetahui honor band, seorang promotor bisa membayangkan jumlah pengeluaran, menaksir berapa harga tiket, atau berapa tiket yang harus terjual supaya bisa balik modal.

RHCP sebagai salah satu band rock terbesar di dunia, pasti punya honor yang mahal, bahkan ultra mahal. Jika merujuk situs Celebrity Talent International, honor manggung Red Hot Chili Peppers untuk kawasan Amerika Serikat adalah 500 ribu hingga 1 juta dolar. Kalau menggunakan kurs Rp13 ribu per 1 dolar, maka honor manggung RHCP berkisar antara Rp6,5 miliar hingga Rp13 miliar.

Miliarder Chip Wilson pernah mengundang RHCP untuk manggung di pesta ulang tahunnya. Menurut Vancity Buzz, Wilson harus merogoh kocek 1 juta dolar untuk honor RHCP. Dan kejadian itu pada 2013 silam. Kalau Ahmad Dhani bersikeras mengundang RHCP, paling tidak dia harus mengeluarkan Rp13 miliar hanya untuk ongkos manggung. Belum tiket pesawat, hotel, dan biaya tetek bengek lain.

Sudah jadi pengetahuan umum kalau band rock kelas dunia punya persyaratan eksklusif supaya mau manggung di sebuah negara. Penyelenggara konser menyebut persyaratan itu dengan istilah riders. Kadang banyak sekali riders yang sama sekali tak masuk di akal, atau membuat promotor garuk-garuk kepala karena saking anehnya.

Situs Loudwire pernah memuat artikel tentang riders aneh yang diminta para band rock. Untuk RHCP, permintaannya antara lain: ada lilin aromaterapi, akar jahe segar, jus pepaya segar, juga sebuah ruangan kecil dengan karpet untuk meditasi. Ruangan itu harus dicat semi gelap hingga gelap, asal bukan biru. Pusing, kan? Yang paling bikin pusing: mereka meminta 24 botol ukuran 1 liter berisi air glasier dari Hawaii atau Australia.

Tapi itu baru sebagian saja. Situs The Smoking Gun pernah mengunggah bocoran kontrak rider RHCP yang didapat dari Bobby Leigh's Production Management, sebuah promotor konser. Di dokumen sejumlah 4 lembar itu, tertera beberapa persyaratan yang diminta oleh pihak manajemen RHCP untuk keperluan konser.

Misalkan untuk ruangan band. Harus ada AC atau pemanas. Ruangan harus dikarpet, atau disediakan 2 karpet ukuran 6x9 meter, atau 1 karpet ukuran 9x12. Lalu harus ada sofa, yang tidak boleh terbuat dari kulit atau plastik. Harus ada 5 meja dengan 1 meja kopi.

Sudah? Tentu belum. Untuk ruang makan, tim manajemen RHCP meminta syarat ada 8 kursi lipat, 2 meja banquet ukuran 8 kaki. Lalu harus ada 24 botol bir Heineken, 1 jus berukuran 1 quart (0,9 liter), 1 quart jus pepaya segar, 12 kaleng cola, 2 quarts susu kedelai rasa vanila dengan suhu ruangan, 6 soda bermerk Hansen's atau Blue Sky.

Untuk makanan, harus ada satu keranjang penuh berisi apel hijau, nanas, semangka, kelapa, kiwi, mangga, dan melon. Lalu ada buah-buahan beri (raspberry, blueberry, blackberry, cranberry, strawberry), anggur, ceri, dan dihidangkan dalam mangkuk yang terpisah. Lalu harus ada semangkuk kecil kurma, figs, dan mente tanpa garam. Harap disajikan juga irisan kalkun, ikan tuna, dan salami kering.

Selain itu, untuk para personel, harap disediakan 4 pak rokok Marlboro, terdiri dari 2 Marlboro Merah dan 2 Marlboro Lights. Persyaratan itu belum termasuk syarat-syarat yang diminta untuk tim produksi RHCP yang terdiri dari tim suara, tim pencahayaan, dan tim panggung.

Harap diingat, ini belum termasuk syarat maskapai pesawat dan hotel. Untuk hotel, tentu mereka harus ditempatkan di hotel bintang 5. Begitu pula para tim produksinya yang bisa berjumlah 10 hingga 30 orang.

Infografik Red Hot Chili Peppers

Masuk Akalkah Mengundang RHCP ke Bekasi?

Jika RHCP berbaik hati mau dibayar Rp13 miliar untuk datang ke Bekasi, itu belum cukup. Karena Dhani dan pemerintah Bekasi (kita tentu tidak mengharapkan ongkos pengeluaran datang dari kantong pribadi Dhani, kan?) harus mengeluarkan ongkos tambahan untuk pelbagai keperluan: hotel, pesawat, akomodasi, dan tetek bengek yang merepotkan lain. Ongkosnya bisa membengkak hingga Rp20 miliar, atau bahkan lebih.

Andaikan pertunjukan ini dibanderol dengan harga tiket Rp500 ribu, maka harus ada 40 ribu penonton supaya bisa balik modal. Kalau tiket dibanderol Rp1 juta, maka minimal harus ada 20 ribu penonton supaya impas. Yang hebat, Dhani sudah menjanjikan pertunjukan ini gratis. Artinya, tak akan ada pemasukan dari uang tiket. Anggaran tambahan bisa didapat dari sponsor, walau tentu tak akan benar-benar signifikan.

Bagaimana dengan tempat? Pertunjukan ini akan digelar di Stadion Wibawa Mukti. Secara kapasitas, nyaris tak ada halangan. Sebab stadion ini bisa menampung 40 ribu penonton. Andaikan ditambah dengan penonton yang di dalam lapangan, bisalah menjadi 45 ribu hingga 50 ribu penonton.

Untuk hotel, Dhani dan tim produksi pasti akan kesusahan. Karena di Kabupaten Bekasi belum ada hotel yang layak untuk menjadi tempat menginap band kelas dunia. Biasanya band dunia akan tinggal di hotel-hotel di Jakarta. Untuk event sekelas Java Jazz, para artis internasionalnya diinapkan di Hotel Borobudur. Sewaktu Guns N Roses datang ke Indonesia, mereka tinggal di hotel Mulia, Senayan.

Untuk Red Hot Chili Peppers, ada sekitar 5 hingga 8 pilihan hotel bintang 5 yang layak untuk diinapi. Masalahnya mereka berada di Jakarta. Misalkan Ritz Carlton @Pacific Place, berjarak sekitar 47 kilometer dari Stadion Wibawa Mukti. Berdasarkan hitungan Google Maps, jika melewati Tol Jakarta-Cikampek, dibutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan dari hotel menuju stadion. Salah-salah, personel band sudah capek duluan dan emoh manggung. Kecuali jika promotor mau menyewa helikopter supaya tak perlu bermacet-macet ria.

Andaikan semua itu terpenuhi, mendatangkan RHCP ke Asia adalah pekerjaan berat. Sebab band ini dikenal jarang mampir ke kawasan Asia. Paling-paling yang disinggahi hanya Jepang. Pada The Getaway Tour, tur dunia terbaru mereka yang dimulai 5 Februari 2016 dan akan berakhir pada 24 September 2017, negara Asia yang disinggahi RHCP hanya Jepang, itu pun hanya satu tempat, yakni di Yuzawa.

Hambatan lain tentu terkait dana. Sudah disinggung di atas, mendatangkan RHCP harus merogoh kocek Rp20 miliar, atau bahkan lebih. Apakah DPRD Kabupaten Bekasi mau mengetok biaya sebesar itu hanya untuk sebuah konser?

Lagipula APBD Kabupaten Bekasi 2017 sudah disahkan pada 15 Desember 2016. Jumlahnya Rp5,1 triliun. Belum ada rincian yang benar-benar pasti. Yang bisa dicek adalah anggaran untuk kesehatan. Misalkan penalangan untuk dana BPJS Daerah, APBD mereka menganggarkan Rp77,5 miliar. Lalu ada pula anggaran untuk revitalisasi RSUD Cabangbungin sebesar Rp15 miliar. Jumlah itu bahkan lebih kecil ketimbang biaya untuk mengundang RHCP. Bisa bayangkan bagaimana kemarahan rakyat Kabupaten Bekasi kalau tahu bahwa banderol mendatangkan RHCP lebih besar ketimbang anggaran untuk revitalisasi rumah sakit daerah, dan tak jauh berbeda dengan anggaran untuk BPJS daerah?

Tapi di atas itu semua, yang perlu kita tahu terlebih dulu: apa iya Dhani benar-benar bisa menang di Kabupaten Bekasi? Ini tentu harus menunggu hitungan resmi Komisi Pemilihan Umum. Sementara itu, para penggemar RHCP di seluruh Indonesia, bolehlah kalian berdoa supaya mimpi Dhani benar-benar terkabul.

Baca juga artikel terkait PILKADA SERENTAK 2017 atau tulisan lainnya dari Nuran Wibisono

tirto.id - Politik
Reporter: Nuran Wibisono
Penulis: Nuran Wibisono
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti