tirto.id -
Dalam sambutannya, Menag mengatakan keanekaragaman budaya yang ada di Kota Singkawang menjadi salah satu aset bangsa Indonesia yang memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan asing datang ke kota itu.
"Untuk itu, saya mengajak seluruh amat beragama yang ada di Singkawang untuk meningkatkan kerukunan dan kerjasama dalam mengatasi berbagai masalah sosial di daerahnya," kata Lukman.
Menurut Menag, jika masyarakat mampu menunjukkan kerukunan dan kebersamaan maka akan menjadi sumber kekuatan dari bangsa ini.
"Saya ingin mengingatkan kepada semua untuk mengamalkan pemahaman bahwa budaya dan tradisi kita yang sangat beragam merupakan warisan leluhur yang sangat penting untuk dipertahankan dan terus dilestarikan, seperti pada perayaan CGM di Singkawang ini," katanya.
Menurutnya, Cap Go Meh tahun ini menjadi kegiatan terbesar yang pernah dilakukan oleh Pemkot dan masyarakat Singkawang.
"Kita harapkan tahun depan, kegiatan ini bisa lebih baik dan semakin spektakuler," kata Lukman.
Di tempat yang sama, Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, terutama Kementerian Pariwisata yang telah mendukung kegiatan tersebut.
"Terselenggaranya kegiatan ini menjadi bukti bahwa multikulturalisme Kota Singkawang selalu terjaga dengan baik. Untuk itu saya minta kepada seluruh masyarakat Singkawang agar bisa mempertahankannya untuk kemajuan daerah ini," katanya lalu menambahkan bahwa kegiatan perayaan Imlek dan Cap Go Meh Singkawang tahun ini akan memecahkan empat rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI), yakni: lampion terbanyak, gerbang Cap Go Meh terbesar, Tatung terbanyak, dan replika naga terbanyak.
Rangkaian parade Tatung akan menjadi sajian atraksi utama dalam pergelaran ini. Rencananya, parade Tatung mulai berjalan mengikuti rute mulai pukul 07.00 WIB. Saat ini, tercatat jumlah Tatung yang sudah terdaftar ke MURI sebanyak 1.129 Tatung.
Rute yang akan dilewati mulai halaman Kantor Wali Kota Singkawang di Jalan Firdaus- Jalan Diponegoro- Jalan Sejahtera- Jalan Budi Utomo- Jalan Salam Diman, Jalan Setia Budi-Jalan Niaga dan berakhir di Jalan Pai Bakir.
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo