tirto.id - Gempa yang terjadi di Meksiko pada 5 Oktober lalu diikuti oleh ratusan gempa yang masih terjadi hingga hari ini. Volcano Discovery mencatat ada 142 gempa terjadi sejak 3 Oktober di beberapa wilayah, seperti Oaxaca, lepas pantai Chiapas, lepas pantai Guerrero, Jalisco, Michoacan, dan beberapa daerah lainnya.
Gempa yang terjadi rata-rata berkekuatan 3,3 hingga 4,9 Skala Richter (SR) dengan fokus kedalaman dari 4 hingga 112 km.
Berikut gempa bumi yang mengguncang Meksiko dalam sepekan terakhir:
- 3 Oktober 2019 - 12 gempa
- 4 Oktober 2019 - 21 gempa
- 5 Oktober 2019 - 29 gempa
- 6 Oktober 2019 - 24 gempa
- 7 Oktober 2019 - 21 gempa
- 8 Oktober 2019 - 12 gempa
- 9 Oktober 2019 - 23 gempa
Bulan lalu, pada 25 September 2019 Meksiko diguncang gempa yang cukup besar, berkekuatan 7,1 SR. Dari kejadian tersebut, diperkirakan 220 orang meninggal dunia, sebagaimana diwartakan Time.
Gempa tersebut tepatnya terjadi di wilayah Roboso, 76 mil jauhnya dari Meksiko dan menyebabkan beberapa kerusakan cukup signifikan di wilayah tersebut. Tim penyelamat bekerja gesit dengan mengirimkan bala bantuan, menemukan korban, dan mengirim pasokan air.
Gempa yang terjadi di Meksiko disebabkan oleh aktivitas lempeng yang berada di bawah Meksiko, sama seperti halnya Jepang. Dilihat dari sejarahnya, Meksiko adalah wilayah yang memiliki aktivitas seismik aktif, sejak 1500-an.
Meksiko berada di wilayah Sabuk Vulkanik Trans-Meksiko. Wilayah menjadi rumah bagi 40 persen populasi Meksiko, yang bisa jadi tidak menyadari riwayat sejarah seismik tersebut.
Catatan arsip yang mendokumentasikan gempa bersejarah di wilayah sabuk tersebut diubah menjadi data numerik. AGU Journal Tectonics menemukan setidaknya ada 16 gempa besar selama 450 tahun terakhir di wilayah sabuk yang sebelumnya diperkirakan tidak aktif.
Mengetahui fenomena ini, para ilmuwan tertantang untuk kembali mempelajari perilaku dan pergerakan sabuk.
"Seismologi instrumental mencakup sedikit banyak 100 tahun. Fenomena ini terjadi pada masa geologis. Jika kita ingin memahami apa yang sebenarnya terjadi di Bumi [...] maka kita benar-benar perlu kembali dan melihat apa yang terjadi," kata Gerardo Suarez, seismolog di Universitas Nasional Mexico City, Meksiko, dikutip oleh Phys.org.
Sabuk vulkanik Trans-Meksiko adalah wilayah aktif tektonis-vulkanis sepanjang 1.000 km yang membentang dari Teluk Meksiko ke Samudra Pasifik, melintasi Meksiko Tengah dan Sekatan.
Bahaya seismik adalah kemungkinan bahwa gempa terjadi di suatu wilayah selama jangka waktu tertentu.
Para ilmuwan mengasumsikan bahwa bahaya seismik di sabuk Vulkanik Trans Meksiko rendah karena tidak ada banyak gempa bumi yang terdokumentasikan.
Meskipun wilayah Meksiko tidak mengalami gempa selama beberapa dekade, wilayah tersebut masih wilayah seismik aktif. Suarez menduga memang ada riwayat gempa besar di wilayah tersebut.
Peninggalan sejarah Aztec mencatat kode-kode yang mendeskripsikan getaran yang pernah terjadi, tanah longsor, dan patahan di wilayah tersebut.
Sebelum ada alat-alat canggih untuk mencatat gempa bumi di masa lalu dapat diperoleh datanya dari tulisan-tulisan kuno.
Memahami sejarah gempa bumi di Sabuk Vulkanik Trans Meksiko dapat membantu mengingatkan orang yang tinggal di wilayah tersebut terhadap potensi bahaya seismik.
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Ibnu Azis