tirto.id - Perhimpunan negara-negara Asia Tenggara atau Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Dikenal sebagai Deklarasi ASEAN atau Bangkok Declaration, pendirian ini ditandatangani oleh lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Lima negara lain yakni Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja, kemudian bergabung sehingga ASEAN sekarang beranggotakan 10 negara.
Kesepuluh negara itu kemudian membuat blueprint untuk membentuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (EAC) yang ditandatangani pada bulan November 2007, dan resmi dimulai pada 31 Desember 2015 lalu. Berdasarkan blueprint itu, Masyarakat Ekonomi ASEAN yang dibangun untuk memperkuat negara-negara ASEAN, punya karakteristik: a) pasar dan basis produksi tunggal, (b) wilayah ekonomi yang kompetitif, (c) wilayah pembangunan ekonomi yang adil, dan (d) kawasan yang terintegrasi ke dalam ekonomi global.
MEA yang diharapkan terwujud secara menyeluruh pada 2025 ini membuka jalan untuk perdagangan barang dan jasa antarnegara menjadi murah biayanya, juga untuk mempermudah iklim investasi. Selain itu, MEA juga diharapkan dapat mempermudah perpindahan tenaga kerja ahli. Untuk saat ini, ada delapan bidang pekerjaan yang berpeluang dibuka pada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yaitu perawat, pekerja bidang teknik, arsitek, tenaga survei, akuntan, pariwisata, praktisi medis, dan dokter gigi.
Penulis: Maulida Sri Handayani
Editor: Maulida Sri Handayani