tirto.id - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta masyarakat yang berlibur Tahun Baru agar tidak pulang ke Jakarta secara bersamaan pada Selasa (1/1/2018), guna menghindari kepadatan lalu lintas.
“Kami mengimbau sebaiknya jangan pulang berbarengan pada tanggal 1 Januari 2018 agar tidak terjadi kepadatan arus kendaraan pada saat arus balik tahun baru. Malam tahun barunya di Jakarta saja, acara tahun baru di sini kan juga bagus,” ujar Menhub seperti dari dikutip Setkab.go.id, Jumat (29/12).
Menhub menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kakorlantas terkait pengaturan arus balik lalu lintas usai masa liburan panjang akhir tahun.
“Kami telah mengamanahkan kepada Kakorlantas untuk melakukan diskresi berkaitan dengan contraflow, pembatasan jalan jika terjadi penumpukan atau kemacetan sampai kondisi jalan bisa terurai,” jelas Menhub.
Budi juga mengimbau agar kendaraan berat di atas 3 sumbu tidak beroperasi pada 31 Desember 2017 sampai dengan 1 Januari 2018.
“Kami memang mengusulkan selama dua hari dari tanggal 31 Desember 2017 sampai 1 Januari 2018 kendaraan di atas 3 sumbu diimbau untuk tidak beroperasi,” kata Menhub.
Baca: Lalu Lintas Tol Cikarang Utama Mulai Padat Jelang Tahun Baru 2018
Pada Sabtu (23/12) lalu, arus mudik Natal di Tol Cipali mengalami kenaikan volume kendaraan sehingga diprediksi masyarakat akan menggunakan jalur selatan untuk menghindari kepadatan lalu lintas di Tol Cipali.
“Satu kenaikan signifikan pada arus mudik tanggal 23 Desember di Tol Cipali sebanyak 58 persen. Kita menduga dengan kenaikan tersebut, pada saat arus balik mereka akan menggunakan jalur selatan untuk menghindari kemacetan di tol Cipali,” jelas Menhub.
Puncak arus balik Tahun Baru 2018 diprediksi terjadi pada tanggal 1 Januari 2018 karena masyarakat akan kembali beraktivitas normal pada tanggal 2 Januari 2018.
Sementara PT. Jasa Marga juga sudah memprediksikan kenaikan volume lalu lintas pada 1 Januari 2018 sebanyak 104.000 kendaraan atau naik sekitar 3,11 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 88.527 kendaraan.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto