tirto.id - Politikus PDIP Masinton Pasaribu menyikapi pernyataan Ma'ruf Amin yang tak mengetahui rencana pertemuan Jokowi-Prabowo dan Prabowo-Megawati. Ma'ruf juga mengklaim tak terlibat susun kabinet.
Menurut dia, Ma'ruf Amin sudah pasti diajak berkoordinasi dengan Joko Widodo. Namun, terkait penyusunan kabinet melalui pertemuan itu, Masinton menyebut PDIP belum memutuskan apa pun termasuk perumusan kabinet.
Hal yang dilakukan saat ini, kata dia, yaitu PDIP tengah melakukan penjajakan dengan beberapa partai politik.
"Oh ya pasti diajak. Cuma kan sekarang ini kan PDIP sendiri kan belum menyodorkan nama menteri. Jadi kalau masalah pertemuan lagi kan ini adalah hal berbeda karena ini antar ketua umum. Bu Mega sebagai ketum PDI dan Prabowo sebagai Ketum Gerindra, kan bukan bicara bagi-bagi kursi. Ini kan kewenangan dari presiden terpilih," kata dia kepada wartawan Tirto, Rabu (24/7/2019).
Sebelumnya, Ma'ruf juga mengatakan, tidak terlibat dalam penyusunan kabinet. Menurut dia, susunan jabatan wewenang partai pengusung, bukan dirinya.
"Paling Pak Jokowi beri tahu saya kalau sudah ngumpul sudah diseleksi," kata Ma'ruf.
Ia juga mengatakan, langkah-langkah yang dilakukan saat ini yaitu soal silaturahim dengan partai belum membahas soal jajaran kabinet.
"Karena ini kan silaturahim antarpartai. Sekarang kan belum ada skema penyusunan kabinet ya," ujar dia.
Masinton juga mengatakan, memang langkah hari ini yang dilakukan ketum parpol yaitu PDIP dan Gerindra cukup intensif.
"Mereka tengah melakukan komunikasi. partai-partai politik kan gitu. Kalau untuk penyusunan kabinet kan itu belum ya pasti lah presiden terpilih beserta pasangannya wapres terpilih pasti selalu berkomunikasi nanti menentukan siapa yang akan masuk dalam nomunasi kabinet," ungkap dia.
Begitu pun, kata dia, dengan partai-partai politik yang akan mengusulkan nama.
"Semua masing-masing partai politik itu sedang berkomunikasi antar partai politik. Pembahasan kabinet itu nanti presiden pasti duduk bersama dengan Wapres. Begitu pun dengan pimpinan-pimpinan partai politik," ujar dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali