tirto.id - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin berharap para santri bisa aktif berperan dalam menangkal berita hoaks. Pernyataan itu disampaikan Ma'ruf saat ia hendak menghadiri acara perayaan Hari Santri 2018 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Ma'ruf menganggap penting perayaan hari santri. Sebabnya, perayaan itu dianggap bisa mengingatkan para santri tentang peran pentingnya dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
"Santri wajib mengambil peran dalam mengisi pembangunan bangsa. Apalagi di era global dan digital ini, dimana ada kecenderungan hoaks serta politik adu domba yang merajalela," kata Ma'ruf dalam keterangan pers yang diterima Tirto, Selasa (23/10/2018).
“Tentunya para santri bisa menangkal semakin berkembangnya hoaks tersebut. Saya berharap, para santri juga meningkatkan kapasitas dan kompetensinya."
Ma'ruf direncanakan menghadiri perayaan Hari Santri yang diagendakan dihadiri Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran dan Ketua PW NU Kalteng Said Ismail Fauzi Bachsin.
Sebelum ke Kalimantan Tengah, Ma'ruf sempat mengunjungi Pondok Pesantren Cipasung di Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (22/10/2018) lalu. Saat berada di Tasikmalaya, Ma'ruf sempat menanggapi isu yang beredar bahwa dirinya dimanfaatkan Jokowi untuk menghadapi pemilu 2019.
"Ada yang bilang Kiai Ma'ruf ini hanya sebagai 'alat saja', ini isu yang kejam," kata Ma'ruf saat itu.
Ketua Umum MUI itu pun meminta para santri tak mendengar tuduhan tersebut. Dia juga berkata, pemilihan dirinya sebagai cawapres membuktikan adanya perhatian dari Jokowi terhadap kaum ulama dan santri di Indonesia.
"Santri bisa jadi apa saja. Bisa jadi wapres. Nah saya ini jadi cawapres. Santri bisa jadi presiden. Buktinya, Gus Dur itu presiden. Santri bisa jadi presiden apa tidak? Bisa. Maka santri harus berbesar hati dan bersemangat. Siapa tahu presiden nanti dari Tasik dan sekitarnya," katanya.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Maya Saputri