tirto.id - Marc Marquez, pemuncak klasemen MotoGP, menjuarai Grand Prix Jerman selama tujuh tahun berturut-turut, pada Minggu (17/7/2016) setelah perjudian penggantian bannya pada pertengahan balapan menuai hasil yang mujur.
Pebalap Spanyol itu unggul 48 angka di puncak klasemen, setelah juara bertahan asal Yamaha sekaligus rival utamanya Jorge Lorenzo finis di urutan ke-15.
Sementara itu, pebalap Britania Cal Crutchlow, yang membela LCR Honda, finis di urutan kedua dan tertinggal 9,8 detik. Andrea Doviizioso finis di urutan ketiga untuk Ducati, sedangkan pebalap legendaris Italia, Valentino Rossi, yang merupakan rekan setim Lorenzo, finis di urutan kedelapan.
Saat musim ini telah berlangsung separuh jalan, setelah sembilan dari 18 putaran, Marquez mengoleksi 170 angka, sedangkan Lorenzo memiliki 122 angka. Rossi memiliki 111 angka.
Marquez, pebalap 23 tahun yang terlihat akan merengkuh gelar MotoGP ketiganya, memulai balapan di posisi terdepan dan masuk pit pada putaran ke-17, pada situasi trek yang mengering setelah hujan deras sebelum balapan dimulai, menyusul ekskursi menuju jebakan gravel yang membuatnya turun ke urutan kesembilan.
Ia menjadi yang pertama dari serangkaian pebalap terdepan yang berganti sepeda motor. Namun hal itu terbayar lunas di mana Marquez kembali merangsek ke depan di Sirkuit Sachsenring dekat Chemnitz, di Timur Jerman.
"Pada satu poin tertentu hari ini, saya pikir laju saya di sirkuit ini akan berakhir," kata Marquez, yang catatan waktunya dengan menggunakan ban slick lebih cepat empat detik dibanding saat menggunakan ban basah.
Marquez menambahkan, ia selalu sulit untuk memutuskan kapan harus berganti sepeda motor. Menurutnya, meskipun telah melakukan perubahan dengan sangat dini, ia beserta tim memilih untuk mengambil kesempatan pergantian itu.
"Namun pada akhirnya kami sukses dan mendapatkan hasil yang sangat bagus, khususnya mempertimbangkan bagaimana Valentino dan Jorge menyelesaikan balapan," ungkapnya
Lorenzo, yang mengalami banyak kesulitan sepanjang akhir pekan, menjelaskan bahwa setelah pemanasan ia tidak akan bertarung dengan sesama pebalap terdepan lainnya.
"Setidaknya, saya lebih baik dan lebih cepat dibanding saat pemanasan," tambahnya.
Pebalap Spanyol itu mengungkapkan, dirinya kehilangan posisi-posisi ketika treknya mulai mengering. Akibatnya, Lorenzo tidak merasa aman dengan ban depannya, saat mengerem ataupun ketika berada di tikungan.
Sementara itu, pebalap Jerman Stefan Bradl, yang mengendarai Aprilia, gagal membalap setelah terjatuh saat melakukan pemanasan dan dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemindaian CT setelah menderita gegar otak.
Khairul Idham Pawi asal Malaysia, yang menjadi pemenang grand prix perdana untuk negaranya di Argentina pada April, meraih kemenangan kedua pada kariernya di kategori Moto3 untuk Honda Team Asia.
Balapan selanjutnya akan berlangsung di Austria pada 14 Agustus.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari