tirto.id - Marcus Gideon/Kevin Sanjaya berhasil meraih medali emas di nomor ganda putra bulutangkis Asian Games 2018 pada Selasa (29/8/2018). Mereka mengalahkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dalam laga tiga gim 13-21, 21-18, dan 24-22. Pasangan tersebut menjadi ganda putra ketujuh dari Indonesia yang mampu merebut emas di Asian Games sepanjang sejarah.
Medali emas pertama untuk Indonesia di nomor ganda bulutangkis Asian Games dipersembahkan oleh Tjun Tjun dan Johan Wahjudi di Teheran 1974. Keberhasilan tersebut dapat dilanjutkan dalam dua edisi Asian Games berikutnya. Di Bangkok 1978, Ade Chandra dan Christian Hadinata menjadi pemenang nomor tersebut.
Di New Delhi 1982, Christian Hadinata kembali menyabet gelar terbaik. Namun, kala itu ia memiliki pasangan berbeda, Icuk Sugiarto. Dalam partai final, pasangan yang ditaklukkan mereka adalah Luan Jin/Lin Jiangli (Cina). Setelah itu, nomor ganda putra tidak memberikan medali emas lagi untuk Indonesia selama 12 tahun.
Rexy Mainaky dan Ricky Subagja menjadi pasangan keempat yang mampu meraih emas nomor ganda putra bulutangkis untuk Indonesia di Hiroshima 1994. Mereka mampu mempertahankan gelar tersebut empat tahun kemudian ketika berlaga di Asian Games 1998 Bangkok, dengan mengalahkan duo tuan rumah, Pramote Teerawiwatana/Siripong Siripool.
Namun, setelah Rexy/Ricky, ganda putra badminton kembali berpuasa gelar. Lagi-lagi, butuh 12 tahun, setara dengan tiga edisi Asian Games untuk mendapatkan medali emas Asian Games di nomor ganda putra. Kesempatan itu datang di Guangzhou 2010, kala Markis Kido dan Hendra Setiawan mengalahkan Koo Kien Keat/ Tan Boon Heong (Malaysia) di partai final.
Empat tahun kemudian, di Asian Games 2014, Hendra Setiawan mengulang prestasi emasnya. Namun, kali ini ia berduet dengan Mohammad Ahsan. Pasangan ini mengalahkan Lee Yong-dae/Yoo Yeon-Seong (Korea Selatan) di final dalam pertarungan tiga gim, 16-21, 21-16, dan 17-21.
Berdasarkan pantauan dalam laman resmi Asian Games 2018, dalam partai final yang digelar Selasa (29/8/2018)Kevin/Marcus membutuhkan tiga gim untuk mengalahkan Fajar/Rian. Bahkan, duo Minions sempat tertinggal di gim pertama, lalu mendapatkan dua gim terakhir untuk membalikkan kedudukan.
Pada gim pertama, Kevin/Marcus kalah 13-21 dalam waktu 13 menit. Sementara itu, pada gim berikutnya, pasangan nomor satu BWF tersebut mampu bangkit. Menghadapi perlawanan ketat Fajar/Rian mereka menang 21-18 dalam waktu 15 menit.
Pada gim penentuan, kejar-mengejar poin dalam permainan kilat tercipta. Pengembalian Marcus yang terlalu tinggi membuat Fajar/Rian memimpin 8-11 saat interval. Kevin/Marcus sempat berhasil mempersempit jarak jadi 16-18. Kedudukan kemudian seimbang 19-19, dan 20-20 untuk deuce.
Fajar/Rian sempat bertarung dengan alot untuk kedudukan 22-22. Namun, pengembalian yang terlalu lebar mengakhiri pertandingan menjadi 24-22. Kevin/Marcus merebut medali emas nomor ganda putra, sementara Fajar/Rian perak.
Berikut ini daftar peraih medali emas untuk Indonesia di nomor ganda putra Asian Games.
Tjun Tjun dan Johan Wahjudi (1974 Teheran),
Ade Chandra dan Christian Hadinata (1978 Bangkok),
Icuk Sugiarto dan Christian Hadinata (1982 New Delhi),
Rexy Mainaky dan Ricky Subagja (1994 Hiroshima dan 1998 Bangkok),
Markis Kido dan Hendra Setiawan (2010 Guangzhou), dan
Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan (2014 Incheon).
Editor: Fitra Firdaus