Menuju konten utama

Makna Wukuf di Arafah 2023, Jam Berapa, dan Apa yang Dilakukan?

Apa makna wukuf di Arafah, jadwal puncak ibadah haji, dan apa yang dilakukan di padang tersebut?

Makna Wukuf di Arafah 2023, Jam Berapa, dan Apa yang Dilakukan?
Jamaah calon haji Kloter 2 UPG menunggu bus yang akan membawa ke Arafah di Syisyah, Mekah, Arab Saudi, Senin (26/6/2023). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/tom.

tirto.id - Jamaah haji di 2023 akan melaksanakan wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah 1444 Hijriah atau bertepatan dengan Selasa, 27 Juni 2023.

Jamaah haji Indonesia mulai diberangkatkan secara bertahap menuju Arafah pada 8 Dzulhijjah 1444 Hijriah atau Senin, 26 Juni 2023.

“Jelang puncak haji, jemaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan secara bertahap ke Arafah pada 8 Zulhijah 1444 H. Jemaah akan mengenakan kain ihram dan mengambil miqat di hotel masing-masing,” terang Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Cholid dikutip laman Kementerian Agama (Kemenag).

Melansir laman Kemenag Maluku Utara (Malut), wukuf adalah puncak ibadah haji umat Islam. Wukuf salah satu rukun haji yang tidak dapat ditinggalkan, tidak berhaji sesorang jika tidak melakanakan wukuf.

Wukuf diambil dari bahasa Arab yang berarti berhenti. Ini merujuk kepada pelaksanaan ibadah haji yang mana pada saat wukuf jamaah haji berhenti dari segala aktivitas dan berdiam diri berkumpul di Padang Araf untuk memanjatkan doa.

Jadwal Wukuf di Arafah 1444 Hijriah/ 2023 Masehi

Jamaah haji Indonesia akan menempati 70 maktab saat melaksanakan wukuf di Arafah. Mengutip laman Kemenag, berikut ini adalah jadwal pergerakan jemaah haji Indonesia untuk melaksanakan wukuf di Arafah berdasarkan Waktu Arab Saudi (WAS). Perbedaan WAS dan Waktu Indonesia Barat (WIB) adalah empat jam.

1. Pemberangkatan Jemaah dari Hotel di Makkah ke Arafah

  • Tanggal: 8 Zulhijah 1444 H
  • Waktu : 07.00 – 24.00 WAS
  • Armada: 21 bus per maktab (setiap bus melakukan tiga kali putaran penjemputan)
  • Kapasitas bus : 47 tempat duduk (seat)
2. Pemberangkatan Jemaah dari Arafah ke Muzdalifah

  • Tanggal: 9 Zulhijah 1444 H
  • Waktu : 19.00 – 01.00 WAS
  • Armada: 7 - 9 bus per maktab (setiap bus melakukan tujuh kali penjemputan)
  • Kapasitas bus : 47 tempat duduk (seat)
3. Pemberangkatan Jemaah dari Muzdalifah ke Mina

  • Tanggal: 9 – 10 Zulhijah 1444 H
  • Waktu : 23.40 – 09.00 WAS
  • Armada: 5 bus per maktab (setiap bus melakukan delapan kali penjemputan)
  • Kapasitas bus : 50 - 60 jemaah
4. Pemberangkatan Jemaah dari Mina ke Hotel Jemaah di Makkah

Nafar Awal

  • Tanggal: 12 Zulhijah 1444 H
  • Waktu : 07.00 (setelah subuh) – 18.00 WAS
  • Armada: 21 bus per maktab (setiap bus melakukan tiga kali putaran penjemputan)
  • Kapasitas bus: 47 tempat duduk (seat)
Nafar Tsani

  • Tanggal: 13 Zulhijah 1444 H
  • Waktu : 07.00 (setelah subuh) – 19.00 WAS
  • Armada: 21 bus per maktab (setiap bus melakukan tiga kali putaran penjemputan)
  • Kapasitas bus: 47 tempat duduk (seat)

Apa yang Dilakukan Saat Wukuf di Arafah?

Wukuf adalah salah satu rukun haji yang tidak dapat ditinggalkan, tidak berhaji seseorang jika tidak melaksanakan Wukuf.

Dalam bahasa Arab Wukuf artinya berhenti. Oleh karena itu, seluruh jemaah haji berhenti dari segala aktivitas dan berdiam diri berkumpul di Padang Arafah untuk memanjatkan doa.

Wukuf adalah ritual ibadah yang menentukan ibadah haji bagi seseorang. Padang Arafah tempat dilaksanakannya wukuf adaah satu-satunya tempat di dunia, sekalipun kondisi sekarat harus berada di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah, meskipun cuma satu menit atau detik.

Setiap muslim/muslimat akan merenungkan segala dosa yang telah diperbuat dan memanjatkan doa memohon ampunan Allah SWT. Arafah tempat yang dimaknai dengan mengenal atau berjumpa, mengenal dirinya dan berjumpa dengan Allah SWT.

Wukuf adalah berdiam diri sambil merenung, menghilangkan sifat buruk menggantikan dengan sifat baik, memohon ampunan Allah, berserah diri, untuk meraih kesempurnaan. Ritual wukuf mengembalikan kesucian dari setiap manusia dari segala noda dan dosa.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra