tirto.id - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengaku pemerintah Indonesia tak pernah menerima laporan dari Muhammad Rizieq Shihab (HRS) mengenai masalah yang dialami dia di Arab Saudi.
Hal tersebut, kata Mahfud MD, membikin pemerintah Indonesia tak bisa bertindak. Sejauh ini, pemerintah hanya mendengar saja dari media sosial.
“Tapi sampai saat ini tidak ada, habis Rizieq sendiri tidak pernah melapor tentang masalahnya. Kami mendengarnya dari YouTube, dari media sosial gitu. Kalau tidak melapor bagaimana kami mau bertindak," kata Mahfud setelah rapat koordinasi terbatas, Rabu (27/11/2019).
Padahal, kata Mahfud, Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi atau Komisariat Jenderal Indonesia di Jeddah akan selalu siap sedia membantu WNI yang meminta tolong.
“Kedutaan Besar Indonesia dan Komjen di Jeddah itu kalau ada orang tabrakan saja, kalau melapor dibantu. Mau minta pulang, dipulangkan. Sakit, dibawa ke rumah sakit. Nah, kalau ini tidak melapor, lalu kita turun tangan nanti malah kita yang salah," kata dia.
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Essam bin Abed Al-Thaqafi menemui Menkopolhukam Mahfud MD di kantor Kementerian Polhukam, Jakarta, pada Senin (25/11/2019).
Usai pertemuan, sejumlah wartawan pun bertanya kepada Essam terkait sikap Pemerintah Arab Saudi terkait kasus pentolan FPI, Rizieq Shihab.
"Nah masalah ini sebenarnya sedang dinegosiasikan oleh pejabat tinggi antara dua negara dan kami berharap dapat diselesaikan segera," kata dia.
Terkait isu pencekalan Rizieq yang sempat mencuat beberapa waktu, ia menyebut hal ini juga tengah dibahas. Tapi ia tak mendetailkannya.
"Saya tidak bisa mengatakannya, karena dinegosiasikan secara mendalam oleh dua otoritas antara Saudi Arabia dan Indonesia [...] untuk saat ini [tengah] dinegosiasikan," imbuh dia.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Abdul Aziz