tirto.id - Orang tua kerap mengabaikan fakta bahwa anak-anak juga memiliki emosi, sehingga tidak memperlakukan putra-putrinya dengan benar.
Akibatnya mereka tumbuh besar menjadi orang dewasa yang tidak tahu cara menyikapi emosi dirinya dan juga orang lain.
‘Emosi’ sendiri merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa latin dengan arti ‘mengeluarkan’, menstimulasi serta memotivasi. Dalam psikologi, emosi sering dipadankan dengan perasaan dan dikontraskan dengan kognisi.
Dilansir dari laman paud.id, Hanry Clay Lindgren, seorang psikolog asal Amerika Serikat mengutarakan pendapatnya bahwa, emosi merupakan keadaan antusiasme umum yang diekspresikan dengan perubahan pada perasaan dan kondisi tubuh.
Pada anak-anak usia dini, belajar tentang emosi yang mereka rasakan sangat penting untuk perkembangan emosinya sendiri, walau mereka mungkin belum bisa menerjemahkan emosi negatif yang dikeluarkan orang dewasa di sekitarnya.
Anak akan tertawa atau tersenyum saat gembira, dan menangis atau merengut saat sedih untuk menunjukkan perasaannya.
Beberapa emosi yang diekspresikan oleh anak dapat membantu orang tua memahami dan memperlakukan buah hatinya dengan benar.
Berikut 6 macam emosi yang umumnya dimiliki oleh anak usia dini atau prasekolah
1. Takut
Perasaan terancam oleh suatu hal yang dianggap berbahaya. Anak akan merasa takut jika pernah mendapat pengalaman tidak menyenangkan, mendapat pembiasaan untuk takut pada suatu hal, atau meniru orang di sekitarnya yang takut pada sesuatu
2. Senang
Perasaan positif yang membuat anak merasa nyaman karena apa yang ia inginkan terpenuhi.
3. Marah
Perasaan tidak senang atas hambatan yang dihadapi, karena menghadapi situasi yang membuatnya frustasi. Hal yang anak tunjukkan bisa berupa menangis, menendang, menggertak, memukul dan lainnya.
4. Ingin tahu
Anak akan menunjukkan rasa ingin tahu jika melihat hal baru.
5. Sedih
Perasaan yang muncul ketika anak mengalami kehilangan benda/orang/sesuatu yang ia sukai atau harapkan. Ungkapannya adalah dengan menangis atau enggan melakukan apapun.
6. Afeksi
Perasaan kasih sayang anak yang ia tunjukkan pada sesuatu atau seseorang dengan memeluk, mencium, memegang, dan lainnya.
Cara mengenalkan macam-macam emosi pada anak usia dini
Anak adalah peniru orang yang ada di sekitarnya, termasuk orang tua dan guru serta lainnya.
Mengajarkan masalah emosi pada anak dapat dimulai dengan bersikap dan mengelola emosi orang tua sendiri dengan benar. Merangkum dari paudikmaskalsel dan beberapa sumber lain, berikut penjelasannya:
1. Kenalkan jenis emosi yang sedang dirasakan. Misalnya anak sedang tertawa atau tersenyum karena mendapat hadiah, jelaskan bahwa yang ia rasakan saat itu bernama ‘senang’, ‘gembira’, ‘bahagia’. Bisa juga saat orang tua sedang tertawa, katakan bahwa Anda sedang gembira. Sedang menangis, katakan Anda sedih, dan lainnya.
2. Gunakan bahasa yang sederhana saja, agar anak memahami tentang emosi yang ia rasakan tersebut. Bersikap tenang saat menjelaskan pada anak, akan membuat anak meniru sikap tenang dan positif orang tua walau sedang marah sekalipun. Demikian menurut situsverywellfamilly.
3. Menjelaskan dengan gambar juga dapat dilakukan. Tunjukkan gambar anak-anak yang sedang gembira, sedang sedih, sedang marah, dan lainnya.
4. Hindari menggunakan kata-kata yang bersifat mengejek atau menghina anak, karena anak juga memiliki rasa malu. Hindari juga melakukan kekerasan fisik pada anak-anak.
5. Mengajari anak untuk meminta maaf jika melakukan kesalahan, sehingga kelak anak pun tidak segan meminta maaf saat melakukan kesalahan. Orang tua dapat melakukannya lebih dahulu jika melakukan kesalahan pada anak.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Yandri Daniel Damaledo