tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan optimistis kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya akan meningkat setelah bandara baru New Yogyakarta International Airport (NYIA) diresmikan.
"Kita optimistis penerimaan dari pariwisata meningkat banyak dan akan memberikan lapangan kerja bagus, sebagai contoh NYIA itu akan diresmkian oleh Presiden [Joko Widodo] Maret tahun depan, karena tadi kami lihat semua persiapan sudah jalan," ujar Luhut.
Hal itu disampaikannya dalam rapat koordinasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Bank Indonesia dengan tema "Memperkuat Sinergi dalam Akselerasi Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas di Yogyakarta, Rabu (29/8/2018).
Selain itu, menurut Luhut, pembangunan NYIA juga bisa dirasakan masyarakat di sekitar, sebab mereka dilibatkan dan diberi pekerjaan. Ia mengklaim, sudah ada 50 orang yang menjadi stewardess (pramugari), security (satpam), dan dilatih untuk pekerjaan lain.
"Rakyat diberikan pekerjaan, misalnya sudah 70 orang jadi stewardess, lalu security dilatih di sana, jangan hanya security saya bilang, itu masukkan juga ke air traffic control," kata Luhut.
Hal tersebut juga diakui Angkasa Pura I dan Dinas Ketenagakerjaan Kulon Progo. Kedua pihak ini bekerja sama memberikan bekal keterampilan bagi warga terdampak agar bisa bersaing dalam dunia kerja.
Beberapa pelatihan itu di antaranya wirausaha, bahasa Inggris, instalasi dan servis AC, pengelasan, keamanan, tukang batu dan semen, dan pekerja aviasi.
Meski demikian, Pandu menegaskan tidak ada jaminan warga akan bekerja di bandara NYIA. Peluang warga terdampak pembangunan bandara sama seperti para pencari kerja lain, artinya tergantung pada kemampuan dan keterampilan warga.
“[Bergantung] seberapa mereka menyiapkan diri … ini pertarungan terbuka,” ujar Pandu.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kulon Progo Eko Wisnu Wardhana mengatakan tak semua warga bisa bekerja di bandara. Karena kebutuhan di bandara terkadang mensyaratkan "kriteria tertentu."
Luhut pun menjelaskan, Presiden Jokowi sudah memberi arahan agar para menteri dan pelaksana memperhatikan hal-hal detail di lapangan, agar pembangunan bisa dirasakan semua pihak.
"Kami bekerja dengan detail, semua peluang untuk bikin bagus kita perhatikan. Kalau bicara masalah, memang ada kan masalah memang banyak dalam hidup ini," katanya.
Saat ini pemerintah tengah menggenjot pariwisata, yang merupakan penyumbang ketiga terbesar devisa negara. Pariwisata prioritas yang dimaksud adalah Bali, Jakarta, Kepulauan Riau, Bromo Tengger Semeru, Banyuwangi, Danau Toba, Borobudur Joglo Semar (Jogja Solo Semarang), Mandalika, dan Labuan Bajo.
Editor: Dipna Videlia Putsanra