Menuju konten utama

Live Shopping & Affiliate Link Cara Baru E-Commerce Gaet Pembeli

Menurut survei Jakpat, 86 persen responden mengaku pernah menonton live shopping.

Live Shopping & Affiliate Link Cara Baru E-Commerce Gaet Pembeli
Ilustrasi E-commerce. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Belanja di platform e-commerce telah menjadi hal yang umum bagi masyarakat Indonesia. Seiring berkembangnya zaman, para penyedia layanan belanja daring (online) pun menawarkan beragam pengalaman baru untuk konsumen.

Pada semester I tahun 2023, fitur live shopping dan affiliate link menjadi dua metode bagi para pelaku e-commerce untuk memanjakan serta memberi pengalaman baru bagi konsumen untuk berbelanja.

Survei Jakpat menunjukkan dari responden mereka yang tahu tentang live shopping, 86 persen di antaranya mengaku pernah menonton live shopping. Dari jumlah tersebut, sekitar 65 persen di antaranya kemudian berbelanja dalam siaran jualan daring langsung tersebut.

Jakpat menyebut metode ini muncul sebagai evolusi yang menarik bagi pengalaman berbelanja daring. Kegiatan ini menggabungkan elemen partisipatif dalam media sosial dan daya tarik belanja itu sendiri.

“Konsumen mencari unique value dari pengalaman berbelanja mereka. Live shopping menjadi contoh nyata dalam hal ini," tutur Head of Research Jakpat Aska Primardi dalam siaran pers yang diterima Tirto.

Siaran live shopping yang dipandu oleh brand atau influencer, menampilkan dagangan dan interaksi langsung dengan penonton sebagai calon pembeli tanpa batasan lokasi. Interaksi dalam live shopping ini memungkinkan konsumen untuk berkomunikasi langsung, untuk mengajukan pertanyaan, mendapatkan jawaban, serta mempelajari lebih lanjut tentang serba-serbi produk.

Lewat cara ini, kegiatan belanja daring yang pasif seolah menjadi kegiatan dalam komunitas. Ditambah lagi dengan memanfaatkan media sosial, live shopping juga memberi rasa eksklusif dan urgensi dalam berbelanja.

"Pengalaman belanja real-time dalam waktu terbatas, pengalaman interaksi spontan secara langsung dengan penjual dan shopper lain, adanya kejutan-kejutan dari host-nya, ditambah lagi persepsi bahwa produk yang dijual tersebut stoknya terbatas, membuat seseorang akan menjadi loyal shopper," tambah Aska lagi.

Selain live shopping, Jakpat juga menemukan affiliate link sebagai sarana untuk menarik konsumen berbelanja di e-commerce.

Temuan dari survei Jakpat, sekitar 83 persen respondennya yang mengetahui tentang fitur ini mengaku pernah membuka tautan afiliasi dari media sosial yang mengarah ke e-commerce. Lebih dari setengahnya, mencapai 67 persen mengaku kemudian memutuskan berbelanja dari tautan tersebut.

Affiliate link ini kerap ditemukan di unggahan media sosial yang menyertakan tautan ke produk tertentu di e-commerce. Fitur ini menjadi salah satu sarana penghubung konsumen dan produk.

Affiliate link juga menawarkan kerja sama yang saling menguntungkan bagi pembeli dan si pembuat konten. Tautan ini, yang sering disertakan dalam unggahan media sosial atau situs web ulasan, memungkinkan influencer atau affiliator untuk merekomendasikan produk tertentu kepada audiens mereka.

"Hal ini menunjukkan adanya simbiosis mutualisme antara e-commerce, penjual, dan pembuat konten, yang mendorong adanya endorsement produk yang jujur, serta memberi konsumen kontrol yang lebih besar terhadap pengalaman pembelian mereka," begitu simpulan Jakpat.

Selain terkait dengan dua metode tersebut, survei Jakpat juga menyoroti tren e-commerce di Indonesia setiap tahunnya. Survei ini terangkum dalam laporan "Indonesia E-commerce Trends 2023".

Dari survei pada Semester I tahun 2023 terkumpul 1.485 orang responden yang ditelaah kebiasaannya dalam menggunakan e-commerce sebagai media belanja. Survei dilakukan sepanjang bulan Februari hingga Mei 2023, untuk memahami perilaku masyarakat dalam belanja online, penggunaan e-commerce, serta strategi marketing yang digunakan baik platform e-commerce maupun penjual dalam platform tersebut.

Salah satu kesimpulan umum yang didapat menunjukkan, 88 persen dari online shopper melakukan transaksi di semester pertama 2023 ini. Sebanyak 72 persen responden yang telah melakukan pembelian dalam e-commerce menggunakan e-wallet atau digital wallet sebagai pilihan metode pembayaran.

Selain itu didapatkan juga kecepatan dan kemudahan, adanya jaminan kredibilitas pedagang online terkemuka dalam menjaga kualitas produk, keamanan transaksi, dan layanan pelanggan yang dapat diandalkan, telah membangun rasa kepercayaan pada konsumen Indonesia.

Menurut Aska Primardi, terdapat pergeseran hal yang dianggap penting oleh konsumen e-commerce di Indonesia. "Kemudahan, kecepatan, dan kredibilitas penjual membuat aktivitas belanja online masih menjadi hal yang menarik bagi masyarakat Indonesia. Ketiga value itu nampaknya mulai bisa menggantikan value diskon yang memang dirasakan mulai berkurang sejak tahun lalu. Value inilah yang saat ini terlihat menjadi standar minimum pelayanan yang dimiliki oleh mayoritas e-commerce.”

Untuk mengetahui lebih banyak informasi seperti; berapa besar uang yang dihabiskan konsumen dalam sebulan untuk belanja online, berapa besar konsumen yang melakukan pembelian dalam sesi live shopping, dan persaingan antar e-commerce, dapat diperoleh di laporan lengkap yang dapat di unduh di sini.

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis