tirto.id - Penyanyi muda Indonesia, Nadin Amizah, belum lama ini merilis lagu terbarunya berjudul “Seperti Takdir Kita Yang Tulis” melalui layanan streaming musik, salah satunya Spotify.
Dirilis pada 23 Maret 2021, lagu "Seperti Takdir Kita yang Tulis" merupakan single pertama sekaligus pembuka menuju perilisan mini albumnya yang bertajuk Kalah Bertaruh. Adapun proses pembuatan lagu ini dikerjakan Nadin Amizah sejak 2020.
Lagu “Seperti Takdir Kita yang Tulis” menghadirkan gitar melankolis dan suara Nadin Amizah yang menenangkan dengan ketukan perkusi yang lembut serta instrumen piano, keyboard, dan drum yang dikemas oleh Eky Rizkani, seperti ditulis NME.
“Kata demi kata dirangkai sedemikian apik hingga tercipta lirik yang indah, arti yang mendalam, namun tetap ringan. Rangkaian liriknya menceritakan tentang seseorang yang tak yakin bahwa takdir ditulis sesuai dengan keinginan hati,” kata Nadin Amizah seperti dikutip dari Antaranews.
Dalam penggarapan lagu “Seperti Takdir Kita yang Tulis”, perempuan kelahiran Bandung, 28 Mei tahun 2000 itu dibantu oleh Kevin Rinaldi dan Ramadhan Zulqi.
Nadin Amizah memulai debutnya pada tahun 2018 dengan single-nya yang berjudul “Rumpang”. Kemudian dia berkolaborasi dengan dengan Sal Priadi dalam lagu yang berjudul “Amin Paling Serius”.
Kolaborasi Nadin Amizah dengan penyanyi lainnya berlanjut setelah ia berduet dengan Kunto Aji dalam lagu “Selaras”. Pada tahun 2020, Nadin Amizah merilis album berjudul Selamat Ulang Tahun.
Melalui salah satu lagu dalam album tersebut yang berjudul “Bertaut” membuat suara Nadin Amizah semakin sering didengar oleh penikmat musik Indonesia.
Berikut lirik “Seperti Takdir Kita yang Tulis” lagu terbaru Nadin Amiza seperti dikutip dari laman Genius:
Lirik Lagu “Seperti Takdir Kita yang Tulis”
[Verse 1]
Kuingat lagi di kamar ini
Kita bermimpi akan menjadi
Angan tak pasti, kicau berani
Seperti takdir kita yang tulis
[Verse 2]
Apakah masih kau simpan perih?
Aku mengerti, aku mengerti
Perihal maaf, jangan kau beri
Aku mengerti, aku mengerti
[Pre-Chorus]
Bagaimana dengan tidurmu?
Apakah masih terjerat aku?
[Chorus]
Lalu, lalu, lalu, lalu bagaimana
Waktu berhenti bodoh di masa
Lalu, lalu, lalu, lalu secepatnya
Aku berhenti berjalan
[Verse 3]
Bahu dan bahu terbayang lesu
Masih tertawa, tak tahu apa
Akhir yang ada menanti kita
Sekali lagi kuingat lagi
Penulis: Dede Mudopar
Editor: Ibnu Azis