tirto.id - Liga Super Cina atau Chinese Super League musim 2020 direncanakan bakal kembali bergulir pada sekitar akhir Juni atau awal Juli mendatang.
Namun, Asosiasi Sepakbola China akan memberlakukan protokol ketat untuk mencegah kompetisi sepak bola memicu penularan virus corona. Salah satu aturan yang akan berlaku adalah larangan melakukan selebrasi gol secara bersama-sama.
Kompetisi sepakbola di negara tempat pertama kali kasus COVID-19 muncul tersebut sebelumnya menjadi liga pertama yang disetop karena dada pandemi virus corona.
Chinese Super League 2020 semula dijadwalkan berlangsung sejak 22 Februari hingga 31 Oktober 2020. Namun, rencana itu buyar saat pandemi corona memaksa China memberlakukan kebijakan lockdown nasional.
Saat ini, ketika angka penularan virus corona di China telah menurun drastis dan jauh lebih rendah dibandingkan periode Januari-Maret lalu, optimisme untuk kembali menggelar kompetisi tumbuh.
Chinese Football Association (CFA) kemungkinan akan meniru format kompetisi K-League di Korea Selatan dan Bundesliga Jerman yang sudah bergulir lagi belum lama ini.
Sama seperti kedua liga tersebut, Liga China nantinya akan dimainkan tanpa penonton. Tapi secara bertahap situasi itu akan berubah karena perlahan penonton akan bisa menikmati laga di stadion.
Menurut laporan Beijing Youth Daily dan AFP, para suporter bakal diharuskan menjaga jarak satu sama lain, minimal satu meter. Para pemain cadangan pun dilarang bergerombol dan diwajibkan memakai masker.
“Sebagai tambahan, untuk pertandingan itu sendiri liga tidak akan menyertakan anak-anak untuk ikut masuk lapangan. Jabat tangan antar pemain, foto tim, dan aktivitas lain yang berdekatan juga tidak diperbolehkan,” demikian dilaporkan AFP.
“Juru foto akan dibatasi aktivitasnya ke bagian belakang garis gawang dan sisi lapangan. Dalam perayaan gol, pemain tidak boleh saling berpelukan. Sebagai gantinya, selebrasi gol bisa dilakukan dengan melakukan applause.”
Liga China 2020 akan memakai format dua grup. Grup A akan dihuni oleh tim-tim seperti Dalian Pro, Guangzhou Evergrande Taobao, Guangzhou R&F, Henan Jianye, Jiangsu Suning, Shandong Luneng Taishan, Shanghai Greenland Shenhua, dan Shenzhen FC.
Persaingan di Grup B pun tak kalah sengit. Pasalnya di sana ada Shanghai SIPG dan Beijing Sinobo Gouan, dua tim yang musim lalu menghuni posisi dua besar.
Selain keduanya ada juga tim lain seperti Chongqing Dangdai Lifan, Hebei China Fortune, Qingdao Huanghai, Shijiazhuang Ever Bright, Tianjin TEDA, dan Wuhan Zall.
Empat tim teratas dari masing-masing grup akan bertemu di babak perempat final dengan sistem home dan away. Setelahnya akan masuk babak semifinal, perebutan peringkat 5-8, dan dua partai grand final yang juga mengadopsi format kandang dan tandang.
Hal yang sama pun akan terjadi pada empat tim terbawah dari masing-masing grup. Mereka akan bertarung habis-habisan agar tidak sampai terdegradasi ke China League One.
Musim lalu Guangzhou Evergrande berhasil menjadi kampiun. Pada tahun ini, mereka juga masih menjadi favorit. Guangzhou Evergrande saat ini diperkuat sejumlah pemain asing seperti Paulinho, Anderson Talisca, Ricardo Goulart, Park Ji Soo, serta pemain naturalisasi bernama Elkeson.
Penulis: Wan Faizal
Editor: Addi M Idhom