tirto.id - Dua pemain Premier League Inggris dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 berdasarkan hasil tes kedua yang dilakukan seluruh tim peserta kompetisi tersebut. Salah satunya adalah penggawa Bournemouth. Dengan penambahan dua kasus tersebut, total sudah ada 8 pemain dan staf klub Liga Inggris yang terinfeksi COVID-19.
"AFC Bournemouth dapat mengonfirmasi salah satu pemain kami terbukti positif Covid-19 menyusul tes kedua klub. Nama sang pemain tidak akan diungkap, dan klub meminta hal ini dihormati," keterangan di situs web resmi Bournemouth pada Minggu (24/5/2020).
Terkait tes positif tersebut, The Cherries, julukan Bournemouth, memastikan sang pemain akan menjalani swakarantina selama 7 hari. Setelah itu, sesuai protokol Premier League, pemain itu akan menjalani tes sekali lagi, apakah masih positif atau hasilnya negatif.
Bournemouth mengklaim tempat latihan mereka telah menjalankan protokol kesehatan yang ditetapkan dan aman bagi pemain. Salah satunya adalah dengan melakukan tes COVID-19 dua kali dalam seminggu.
Tes COVID-19 pertama klub Premier League dilakukan terhadap 748 pemain dan staf. Hasilnya diumumkan pada 19 Mei 2020, dengan rincian 6 member dari 3 klub kompetisi tersebut terbukti positif terinfeksi virus Corona.
Dalam tes kedua, pihak Premier League memberikan kuota tes COVID-19 lebih banyak kepada seluruh tim. Jika sebelumnya, mereka hanya mendapat kuota 40 pemain dan staf, mulai tes kedua jumlah tersebut bertambah menjadi 50 untuk setiap klub.
Ditemukannya 2 pemain yang positif terinfeksi COVID-19 membuat klub-klub Liga Inggris menunda jadwal latihan bersama dengan kontak fisik, yang rencananya dimulai Jumat (29/5/2020). Mereka berencana untuk membuat aturan latihan lebih ketat jika pada akhirnya latihan tim dengan kontak fisik diterapkan.
Kendati begitu, Kepala Ekseskutif Premier League, Richard Masters, yakin Liga Inggris dapat dilanjutkan sesuai rencana. Keputusan lebih lanjut bakal dilakukan setelah pemain dan staf klub Liga Inggris melakukan tes ketiga yang rencananya dilakukan pada akhir pekan ini.
"Kami tidak akan mengambil langkah pertama, kembali berlatih, jika tidak yakin sudah menciptakan lingkungan yang sangat aman bagi para pemain.,Ini adalah langkah pertama. Kami harus memastikan, jika pada akhirnya kami melakukan latihan kontak, kami sudah menyelesaikan proses (langkah pertama) itu," kata Masters dikutip BBC.
Sejak awal, Richard Masters menekankan kesiapan Premier League melanjutkan kompetisi pada 12 Juni 2020. Meskipun demikian, ia juga menyebut, kapan pastinya liga bergulir mesti fleksibel, dan dapat mencontoh restart Bundesliga yang sudah dilakukan pekan lalu.
Keraguan Pemain
Wacana dimulainya kembali Premier League pada 12 Juni 2020 dinilai mustahil oleh pemain belakang Watford, Christian Kabasele. Meskipun COVID-19 dapat diatasi dengan protokol kesehatan yang ketat, ia menyebut pemain tetap butuh waktu latihan lebih banyak.
"Saya kira mustahil memulai lagi Liga Inggris pada 12 Juni karena berarti pemain akan melakukan latihan intens kurang dari tiga pekan, setelah libur panjang. Itu juga bisa membahayakan fisik kami," ujar Kabasele dikutip dari Antara.
"Pilihan paling masuk akal adalah kompetisi dilanjutkan pada akhir Juni, karena kami membutuhkan setidaknya empat pekan untuk mengembalikan kondisi fisik setelah libur panjang," tambahnya.
Christian Kabasele menyebut akan tetap mengikuti keputusan operator kompetisi jika ingin melanjutkan Liga Inggris pada 12 Juni. Sebagai informasi, sejumlah pemain Watford menolak melanjutkan kompetisi di tengah pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Fitra Firdaus