tirto.id - LG Electronics akan menutup bisnis selulernya pada 31 Juli 2021 dan fokus pada sektor lain seperti kendaraan listrik hingga robotika.
Keputusan itu diambil pada Senin (5/4/2021) di Seoul, Korea Selatan, setelah dewan direksi menyetujui penutupan unit bisnis itu, sebagaimana disampaikan LG dalam keterangan tertulisnya.
“Keputusan itu telah disetujui oleh dewan direksi hari ini,” pernyataan LG dalam situs resminya dikutip pada Rabu (6/4/2021).
Meski LG tidak mengungkap alasan di balik penutupan bisnis selulernya, hal ini diduga kuat terkait ketatnya persaingan bisnis smartphone global.
“Keputusan strategis LG untuk keluar dari sektor ponsel yang sangat kompetitif akan memungkinkan perusahaan untuk memfokuskan sumber daya ke sektor lain,” kata LG.
Apnews melaporkan, LG pernah menjadi produsen ponsel pintar ketiga di dunia, tetapi telah kehilangan pasar di Cina. Pada 2020 menurut firma riset Counterpoint, LG masih menjadi nomor 3 di Amerika Utara dengan pangsa pasar 13 persen di belakang Apple dengan 39 persen dan Samsung dengan 30 persen.
Pada kuartal terakhir tahun 2020, LG mengklaim penjualannya naik 5 persen dari tahun sebelumnya, tetapi penurunan profitabilitas dilakukan untuk memperlambat penjualan produk premium.
Akibat kabar penutupan itu, saham perusahaan turun 2,5 persen pada Senin (5/4). Penutupan bisnis seluler ini diharapkan rampung pada akhir Juli mendatang.
Soal Purnajual & Ponsel yang Sudah Edar
Dikutip dari situs resmi LG, perusahaan asal Korea Selatan itu pada September 2020 masih merilis ponsel baru dari lini K series, yaitu LG K42, LG K52, dan LG K62.
Masih di bulan yang sama, saat brand-brand lain berkompetisi melahirkan ponsel lipat, LG justru menggebrak pasar dengan mengumumkan kehadiran LG Wing, ponsel unik dua layar, yang layar depannya dapat diputar.
Lantas, bagaimana nasib ponsel yang sudah edar di pasar dan soal purnajual?
LG mengatakan, perusahaan akan bekerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis selama penutupan bisnis ponsel. Dengan kata lain, ponsel yang sudah edar tetap akan tersedia tergantung stok dari pemasok dan mitra bisnis.
Lalu, LG juga tetap akan memberikan pembaruan perangkat lunak (software) untuk pelanggan produk ponsel yang ada.
LG memiliki LG Service Center yang tersebar di banyak negara termasuk di Indonesia. LG Service Center tak hanya melayani purnajual produk ponsel, tetapi juga produk elektronik LG lainnya, macam audio, video, monitor termasuk pembelian sparepart.
LG mengatakan bahwa dukungan layanan untuk pelanggan produk ponsel yang ada terkait jangka waktunya berbeda-beda di setiap wilayah.