Menuju konten utama

Langkah Facebook dan Google Atasi Berita Palsu

Facebook berjanji, langkahnya memberantas berita palsu akan dilakukan dengan segera. Sementara itu, Google berkomitmen membatasi iklannya dipasang di situs-situs berita palsu.

Langkah Facebook dan Google Atasi Berita Palsu
Ilustrasi hoax [Foto/Shutterstock]

tirto.id - Mark Zuckerberg mengatakan Facebook akan berbuat lebih banyak untuk mengatasi berita-berita palsu. Dalam sebuah posting di profil Facebook-nya Mr Zuckerberg mengatakan dia akan mengumumkan langkah-langkah mengatasi cerita palsu itu "segera", demikian yang dilansir dari BBC News.

Dia mengatakan pekerjaan memberantas berita palsu ini memang memakan waktu lebih lama dari yang diinginkan. Itu dilakukan untuk mengkonfirmasi perubahan agar tidak menghasilkan efek samping atau bias yang tidak diinginkan, demikian jelas Zuckerberg.

Ia pun menegaskan bahwa lebih dari 99% dari konten di Facebook bersifat otentik. Artinya, hanya sekitar satu persen dari konten Facebook yang merupakan berita palsu.

"Hanya jumlah yang sangat kecil adalah berita palsu dan hoax. Berita-berita palsu yang ada tidak terbatas pada satu tampilan partai, atau bahkan politik tertentu," tambahnya.

Mr Zuckerberg melanjutkan bahwa pihaknya tidak ingin ada hoax di Facebook dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa pengguna akan menemukan konten yang paling bermakna, dan orang-orang ingin berita yang akurat.

Facebook, khususnya di Amerika, telah menjadi sumber utama liputan berita. Situs News Feed dirancang khusus untuk menunjukkan pengguna isi yang dianggapnya akan menjadi yang paling menarik, menciptakan istilah "gelembung filter" yang memperkuat pandangan seseorang tanpa membuat perbedaan pendapat.

Terkait langkah mengatasi berita palsu, anak perusahaan Alphabet Inc, Google, menyatakan bahwa mereka tengah memperbarui kebijakan untuk membatasi iklan-iklannya dipasang pada situs-situs berita palsu.

Keputusan Google ini didasari oleh keperihatinan pada tersebar luasnya informasi online yang tidak akurat. “Perubahan kebijakan yang ditempuh Google ini akan segera diterapkan,” kata juru bicara Google Andrea Faville, seperti dilansir Antara, Selasa (15/11/2016).

"Melangkah ke depan, kami akan membatasi layanan iklan pada laman-laman yang salah menggambarkan, salah mengutarakan atau mengaburkan informasi menyangkut penerbit, konten penerbit atau tujuan dasar properti web," kata Faville.

Baca juga artikel terkait FACEBOOK atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Teknologi
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari