Menuju konten utama

Kunjungan PM Malaysia Dinilai Mampu Dongkrak Pariwisata Bali

Menpar Arief Yahya menilai kedatangan PM Malaysia bisa menarik wisatawan dari negeri Jiran untuk datang ke Bali.

Kunjungan PM Malaysia Dinilai Mampu Dongkrak Pariwisata Bali
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama PM Malaysia Rajib Razak berjalan usai acara penandatanganan Deklarasi One ASEAN, One Response di National Convention Center, Vientiane, Laos, Selasa (6/9). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

tirto.id - Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Tun Razak memutuskan untuk menghabiskan dan menikmati liburan Idul Fitri tahun ini bersama keluarga di Pulau Bali.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik kehadiran di Bali yang dinilainya bisa menjadi pemicu atau endorser yang istimewa buat wisatawan asal Malaysia. Menurutnya, kunjungan PM Najib Tun Razak ini menjadi momen tepat bagi Indonesia untuk menggaet wisman asal Malaysia.

"Dan Alhamdulillah, PM Najib memilih ke Bali. Terima kasih Bapak Najib," kata Arief, Rabu (28/6/2017), seperti diwartakan Antara.

Menurut menteri asal Banyuwangi ini, seorang pemimpin dan panutan negara merupakan orang nomor satu yang semua perilakunya pasti akan ditiru oleh rakyatnya.

Selama ini, wisman dari negeri serumpun ini jumlahnya bergerak dinamis dan cenderung menurun.

Jumlah wisatawan dari Malaysia mencapai 1,43 juta orang pada 2013, turun sekitar 10 persen menjadi 1,27 juta orang pada 2014 dan pada 2015, wisatawan Malaysia turun menjadi 1,24 juta orang atau sekitar 2,26 persen penurunan.

Berlanjut pada 2016 jumlah wisman Malaysia sekitar 1,18 juta dan pada 2017 target wisman malaysia ke Indonesia sekitar 1,3 juta orang.

"Dengan kesan yang baik, liburan yang menyenangkan PM Malaysia yang akan menjadi bahan yang diliput banyak media di sana. Tentu ini akan memberi keuntungan tersendiri bagi pariwisata Indonesia. Insya Allah target wisman Malaysia semakin meningkat dan mencapai target kenaikan yang signifikan," kata Arief Yahya.

Mantan dirut Telkom ini juga menambahkan hal yang harus dilakukan untuk merawat kepercayaan wisatawan dari Malaysia dan ASEAN adalah mempromosikan tujuan wisata yang lebih variatif.

Bali tentu saja masih selalu menjadi destinasi favorit, akan tetapi menjadi penting untuk mengenalkan tujuan wisata yang lain dengan lebih gencar dan masif.

"Ini penting agar wisatawan ASEAN dan Asia, yang jarak tempuhnya relatif dekat, dan sudah akrab dengan Indonesia, tidak melulu disodori tujuan wisata yang itu-itu saja. Dengan jarak yang dekat, opsi bagi turis-turis ASEAN menjadi lebih banyak," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Yuniartha Putra dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu (28/6/2017), menjelaskan PM negara tetangga tersebut mendarat di Bali pada Senin (26/6/2017), tiba pukul 12.53 WITA, dan disambut langsung Gubernur Bali I Made Mangku Pastika.

Selain disambut Gubernur Bali, Kapolda Bali Irjen Petrus Golose, Pangdam IX Udayana Mayjen Komarudin Simanjuntak, serta Danlanud Ngurah Rai Kolonel Penerbang Wayan Superman juga turut menyambut tamu istimewa dari negeri Jiran itu.

"PM Najib menginap di Hotel St Regis Nusa Dua. Hotel ini sebelumnya digunakan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis Al Saud saat berlibur ke Bali beberapa waktu lalu. Selain hotel yang sama, ternyata PM Najib Tun Razak juga menempati kamar yang dipakai Raja Salman, President Suites," ujarnya.

Agung mengatakan, kamar itu memang cukup spesial bagi para tamu VVIP karena menyajikan pemandangan ke laut lepas.

Baca juga artikel terkait HARI RAYA IDUL FITRI atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra