Menuju konten utama

Ketua MPR Desak Pemerintah Berhemat Karena Harga Minyak

Zulkifli Hasan, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, mendesak pemerintah untuk melakukan penghematan mengingat negara berpotensi kehilangan pemasukan hingga Rp 90 triliun karena turunnya harga minyak dunia.

Ketua MPR Desak Pemerintah Berhemat Karena Harga Minyak
Ketua MPR Zulkifli Hasan. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

tirto.id - Zulkifli Hasan, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), mendesak pemerintah untuk melakukan penghematan mengingat negara berpotensi kehilangan pemasukan hingga Rp 90 triliun karena turunnya harga minyak dunia.

Zulkifli, seperti dikutip dari kantor berita Antara, mengatakan bahwa pemerintah bisa melakukan berbagai penghematan, seperti pemangkasan biaya perjalanan ke luar negeri, rapat-rapat serta pengeluaran yang lain.

Ia menegaskan bahwa penghematan ini bisa dilakukan selama tidak menyangkut kebutuhan yang sangat penting, salah satunya seperti kebutuhan untuk rakyat.

“Kebutuhan untuk rakyat banyak tidak boleh dikurangi, kebutuhan biaya alutsista [alat utama sistem pertahanan] juga jangan sampai dipotong karena itu sangat penting. Pokoknya pemerintah harus bisa memilah mana saja yang dapat dilakukan penghematan,” kata Zulkifli seusai menghadiri Seminar Penguatan Etika Berbangsa dan Bernegara yang diselenggarakan oleh Komisi Yudisial di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok, pada hari Kamis, (25/2/2016).

Ia menambahkan bahwa sudah seharusnya pemerintah berpikir keras untuk mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut, salah satunya dengan berusaha mendapatkan pemasukan dari sektor lain, sembari meminta pemerintah untuk tetap tenang menghadapi gejolak pasar minyak mentah dunia.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro berencana menurunkan asumsi harga minyak Indonesia dari 50 dolar AS per barel menjadi 30-40 dolar AS per barel dalam Rancangan APBN Perubahan 2016, dipicu oleh anjloknya harga minyak dunia di pasar global beberapa waktu lalu.

Menurut dia, penurunan harga minyak dunia akhir-akhir ini sudah pasti akan menurunkan pendapatan negara, khususnya dari sektor minyak dan gas bumi (migas).

Baca juga artikel terkait BAMBANG BRODJONEGORO atau tulisan lainnya

Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara