Menuju konten utama

Kulit Jari Berkerut, Kapan Perlu Waspada?

Sadarkah Anda, bahwa hanya kulit di jari tangan dan kaki kita saja yang berkerut saat terendam air, sedangkan bagian tubuh lain tidak?

Kulit Jari Berkerut, Kapan Perlu Waspada?
Ilustrasi Kerutan Kulit Jari. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Tubuh manusia bekerja dan bereaksi dengan unik; seperti mata yang tiba-tiba kedutan, badan gemetar saat kedinginan, atau bersin ketika kita menengadah ke arah sinar matahari di pagi hari. Keunikan lain dari reaksi tubuh manusia adalah ketika berendam agak lama di dalam air dan mengakibatkan kulit jemari tangan dan kaki berkerut.

Awalnya, ada anggapan bahwa reaksi jari berkerut terjadi karena pergeseran cairan yang terjadi melalui jaringan dan air di sekitarnya.

Belakangan, para ahli evolusi menemukan bukti bahwa jari-jari berkerut sebenarnya memiliki manfaat yang membantu manusia saat berada di dalam air.

Di sisi lain, jari berkerut juga menunjukkan gejala suatu penyakit. Kapan kita perlu mewaspadainya?

Lebih Kuat saat Mencengkeram

Belum lama ini, bbc.com mengungkap satu manfaat mengejutkan dari jari yang mengalami "transformasi dramatis" alias berkerut hingga menonjolkan guratan-guratan saat berada di dalam air.

Perubahan yang mencolok ini sebenarnya bukan sesuatu yang asing lagi, namun juga membingungkan.

Sebab hanya kulit di jari tangan dan kaki saja yang berkerut saat terendam air. Sedangkan bagian tubuh lain seperti lengan bawah, dada, kaki, dan wajah kita tetap tidak berkerut seperti sebelum terendam.

Kerutan pada ujung jari dianggap sebagai respons pasif, yakni ketika lapisan atas kulit membengkak saat air membanjiri sel melalui proses osmosis; saat molekul air bergerak melintasi membran untuk menyamakan konsentrasi larutan di kedua sisi.

Tetapi, diungkap oleh mayoclinic.com, orang-orang yang mengalami kerusakan saraf pada jari tangan atau kaki sering kali tidak mengalami kerutan yang sama pada jari tangan.

Penelitian yang pernah dilakukan terhadap pasien dengan cedera yang memutus saraf median (salah satu saraf utama yang mengalir dari lengan ke tangan) menemukan bahwa jari-jari mereka tidak berkerut.

Di antara banyak perannya, saraf median membantu mengendalikan aktivitas simpatik, seperti berkeringat dan penyempitan pembuluh darah. Penemuan itu menunjukkan bahwa kerutan ujung jari yang disebabkan oleh air sebenarnya dikendalikan oleh sistem saraf.

Penelitian lain menemukan bahwa saat kulit di ujung jari mulai berkerut, terjadi penurunan aliran darah yang signifikan di jari.

Itulah mengapa, menurut Nick Davis, seorang neuroscientist dan psikolog dari Manchester Metropolitan University, bantalan jari kita menjadi pucat saat di dalam air karena suplai darah menyempit dari permukaan.

Masih banyak lagi penelitian yang mencoba menguak fakta kulit berkerut di dalam air ini.

Namun, yang menarik adalah temuan Davis tentang manfaatnya pada manusia, yang mengungkap bahwa tangan yang berkerut lebih mudah memegang atau mencengkeram benda, meskipun dalam kondisi masih basah.

Kerutan meningkatkan jumlah gesekan antara jari dan objek. Yang sangat menarik adalah bahwa jari-jari kita sensitif terhadap perubahan gesekan permukaan ini.

Beberapa ilmuwan bahkan berpendapat bahwa kerutan di ujung jari tangan dan kaki kita dapat bertindak seperti tapak pada ban atau sol sepatu. Saluran yang dihasilkan oleh kerutan membantu memeras air dari titik kontak antara jari dan benda.

Ini menunjukkan bahwa manusia (nenek moyang kita) mungkin telah mengembangkan kerutan ujung jari dan kaki di beberapa titik di masa lalu, untuk membantu kita mencengkeram benda dan permukaan basah.

"Karena tampaknya dapat memberikan cengkeraman yang lebih baik di bawah air, saya berasumsi bahwa itu ada hubungannya dengan daya penggerak dalam kondisi sangat basah atau berpotensi memanipulasi objek di bawah air," kata Tom Smulders, seorang ahli saraf evolusioner di Universitas Newcastle yang memimpin studi 2013.

Hal tersebut dianggap membantu nenek moyang kita dalam upaya bertahan hidup, karena memudahkan mereka saat harus berjalan di atas batu basah, mencengkeram cabang-cabang tumbuhan, menangkap atau mencari makanan di air, seperti ikan dan kerang.

Infografik Kerutan di Kulit Jari

Infografik Kerutan di Kulit Jari. tirto.id/Ecun

Kulit Bercerita tentang Kesehatan Kita

Jika secara umum kulit menjadi berkerut saat berada di dalam air adalah kondisi wajar, maka tidak demikian halnya jika Anda mengalaminya saat kulit dalam kondisi kering. Hal ini tidak boleh dianggap sepele, karena bisa merupakan tanda sesuatu sedang terjadi pada tubuh Anda.

Kulit adalah bagian tubuh terluar, yang sebenarnya adalah cermin kondisi kesehatan kita. Dengan kata lain, kulit bercerita banyak tentang status kesehatan kita, apakah cukup baik atau sebenarnya sedang ada masalah.

Kondisi ketika aliran darah ke bagian tubuh tertentu berkurang akibat penyempitan pembuluh darah arteri adalah salah satu kondisi tubuh yang perlu diwaspadai. Kondisi ini dikatakan adalah fenomena atau sindrom Raynaud.

Penyakit ini memengaruhi sirkulasi darah ke jari tangan dan kaki. Saat Anda kedinginan, Raynaud menyebabkan pembuluh darah Anda menyusut dan darah mengalir keluar dari ujung jari Anda, sehingga kulit berkerut dan ujung jari menjadi putih, merah, atau biru.

Ketika tubuh kehilangan lebih banyak air daripada yang dikonsumsi, maka akan terjadi dehidrasi. Air menjaga kesehatan kulit kita. Saat kehilangan terlalu banyak air, kulit bisa mulai terasa kurang elastis dan menjadi keriput.

Curiga Anda mengalami dehidrasi? Coba cubit kulit Anda dengan lembut dan tarik ke atas. Jika lambat untuk kembali ke tempatnya, Anda mungkin mengalami dehidrasi.

Kelenjar tiroid memainkan peran kunci untuk banyak aktivitas di tubuh kita, termasuk mencerna makanan dan suhu tubuh. Hormon tiroid yang tidak cukup dapat membuat tubuh bekerja dengan lambat, sehingga energi rendah, tekanan darah rendah, dan sirkulasi buruk. Tiroid yang kurang aktif juga dapat menyebabkan kerutan halus pada kulit, ruam, dan kulit dingin, pucat, serta kering.

Penyakit limfedema menyebabkan penumpukan getah bening, cairan di jaringan tubuh, yang menyebabkan pembengkakan. Penumpukan dapat merusak jaringan di bawah kulit. Saat limfedema berkembang, kulit bisa mengencang, terasa kasar, dan menjadi keriput.

Sindrom kulit keriput termasuk penyakit genetik, menyebabkan kulit berkerut atau kendur, elastisitasnya buruk, dan keterlambatan penutupan ubun-ubun di kepala bayi.

Sindrom ini juga menyebabkan masalah pertumbuhan, persendian, dan kecacatan intelektual. Orang dengan sindrom kulit keriput memiliki kulit keriput yang berlebihan di tangan, jari, dan bagian tubuh lainnya.

Penyakit lupus terjadi ketika sistem kekebalan menyerang jaringan dan sel tubuh. Ini dapat menyebabkan masalah pada persendian, ginjal, tendon, dan kulit. Beberapa orang yang menderita lupus juga menderita penyakit Raynaud.

Skleroderma terjadi ketika sistem kekebalan menyerang jaringan di bawah kulit, organ, dan pembuluh darah. Ini menyebabkan jaringan parut, juga penebalan kulit dan jaringan. Orang yang memiliki skleroderma juga sering terkena Raynaud.

Jari-jari Anda akan segera kembali normal jika kerutan terjadi karena terendam air. Tidak perlu diobati, tinggal oleskan losion ke tangan dan kaki untuk mengurangi kekeringan.

Lain halnya jika kulit berkerut terjadi karena penyakit, maka pengobatan dan penanganannya akan berbeda-beda, tergantung penyebabnya.

Misalnya, dehidrasi memerlukan konsumsi lebih banyak air, untuk mengatasi limfedema bisa dengan menggunakan perban kompres dan olahraga, dan penyakit-penyakit lainnya memerlukan penggunaan obat-obatan tertentu.

Saran terbaik adalah segera memeriksakan diri kepada dokter, untuk mendapat penanganan yang tepat, apalagi jika kemudian terdapat gejala-gejala lain yang menyertai kondisi kulit berkerut, seperti muntah, diare, tidak buang air kecil sepanjang hari, denyut nadi lemah, denyut nadi cepat, kejang, kebingungan, kelelahan, pusing, merasa sangat lelah, badan terasa dingin terutama di tangan dan kaki, nyeri sendi, atau berat badan bertambah.

Tentu, dokter akan membantu Anda mengobati penyakit dan kondisi lain yang mungkin sudah mengubah kulit Anda menjadi berkerut.

Baca juga artikel terkait CEK KESEHATAN atau tulisan lainnya dari Gracia Danarti

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Gracia Danarti
Penulis: Gracia Danarti
Editor: Lilin Rosa Santi