tirto.id - Laga final Liga Eropa antara Sevilla vs Inter Milan akan tersaji di Stadion RheinEnergie, Jerman, Sabtu (22/8/2020) pukul 02.00 WIB. Pertandingan diprediksi berlangsung sengit. Los Nervionenses berambisi meraih gelar keenam sedangkan Nerazzurri bertekad merengkuh gelar musim ini di bawah asuhan Antonio Conte.
Berbicara pengalaman partai final Europa League, Sevilla jelas lebih unggul. Laga Sabtu dini hari nanti menjadi partai puncak keenamnya sepanjang sejarah klub. Sebelumnya, Sevilla telah melaju sebanyak lima kali ke partai pemungkas dengan keseluruhan laga diakhiri dengan kemenangan alias juara.
Di lain pihak, Inter Milan terakhir kali melaju ke partai final Europa League (saat itu UEFA Cup) pada musim 1998 dan sukses menjadi juara dengan mengalahkan Lazio 0-3. Gol kemenangan dicetak oleh Ivan Zamorano, Javier Zanetti, dan Ronaldo Nazario de Lima.
Jelang laga, pelatih Antonio Conte menggangap pertandingan nanti akan berlangsung berat. Namun, perjalanan menuju final dengan segala rintangan yang telah dihadapi membuat Conte percaya pada skuad asuhannya.
“Ini akan menjadi pertandingan sulit. Kami bakal menghadapi tim yang berpengalaman dan paling banyak meraih trofi di ajang ini dalam satu dekade terakhir,” ucapnya seperti dikutipFootball Italia.
“Kami mesti selalu waspada, tetapi juga harus menampilkan permainan sesuai ciri khas kami dengan penuh antusias dan keberanian sebagaimana yang telah kami lakukan sejauh ini,” tambahnya.
Sementara di sisi lain, Sevilla percaya diri mampu mengoleksi trofi keenam. Meski secara materi pemain Inter lebih unggul, Presiden Sevilla, Jose Castro, yakin timnya akan tampil trengginas. Acuannya jelas, mereka telah mengalahkan tim-tim kuat seperti AS Roma, Wolves, dan terakhir Man United.
“Kami sudah menyingkirkan tiga klub besar sejauh ini. Meski mereka memiliki bujet lebih besar dari kami dan juga tim yang lebih kompetitif, tapi akhirnya berhasil kami kalahkan,” katanya kepada media lokal Canal Sur.
Kronologi Sevilla Menuju Final Liga Eropa
Sevilla memulai kampanye di Europa League musim ini melalui babak penyisihan Grup A. Jesus Navas dan kawan-kawan tergabung bersama APOEL, Qarabag, dan Dudelange. Pada pertandingan perdana, skuad arahan Julen Lopetegui menang 3-0 atas Qarabag.
Dua laga selanjutnya melawan APOEL dan Dudelange juga diakhiri dengan kemenangan. Hasil tersebut membuat wakil Spanyol berada di puncak klasemen dengan koleksi 9 poin.
Pada 3 pertandingan selanjutnya alias leg kedua, dua kemenangan diraih Sevilla sedangkan satu laga melawan APOEL, kalah 0-1. Kendati demikian, Sevilla tetap melaju ke babak selanjutnya usai menjadi juara grup lewat koleksi 15 poin hasil dari 5 kali menang dan sekali kalah.
Di babak 32 besar, Sevilla bertemu runner-up grup E, CFR Cluj. Pada leg pertama, Sevilla mampu menahan imbang tuan rumah 1-1 sekaligus membuka peluang lolos ke babak selanjutnya. Benar saja, pada leg kedua yang dihelat di kandang sendiri, Stadion Sachez Pizjuan, Lucas Ocampos dan rekan-rekan hanya bermain imbang 0-0.
Meski secara agregat sama kuat (1-1), tetapi tim yang berdiri pada 1890 tersebut berhak lolos berkat keunggulan produktivitas gol tandang.
Liga Europa berlanjut, tetapi pandemi COVID-19 membuat kompetisi mengalami penundaan. Hal itu berimbas pula pada beberapa pertandingan babak 16 besar yang dihelat dengan sistem single match, salah satunya partai AS Roma vs Sevilla. Seolah tak terganggu, Sevilla berhasil menang 0-2.
Kemenangan tersebut menambah percaya diri tim. Buktinya, di babak perempat final ketika melawan Wolves, dan semifinal melawan Man United, Sevilla kembali meraih kemenangan masing-masing dengan skor 0-1 dan 2-1, sekaligus memastikan mereka melaju ke partai final.
Kronologi Inter Menuju Final Europa League
Sementara itu, Inter Milan memulai kampanye Europa League dari babak 32 besar. Pasalnya, Nerazzurri hanya menempati peringkat 3 di babak penyisihan grup Liga Champions Grup F.
Dua pertandingan awal dilalui dengan kemenangan. Melawan Ludogorets dalam dua leg, Romelu Lukaku dan kawan-kawan menang masing-masing dengan skor 0-2 dan 2-1 sehingga unggul agregat 4-1.
Sama halnya dengan Sevilla, Inter Milan juga memainkan babak 16 besar dengan format single match. Wakil Spanyol, Getafe, menjadi lawan selanjutnya. Dengan pengalaman bermain di kompetisi Eropa yang lebih banyak, tim asal Milan itu pun sukses meraih kemenangan penting 2-0.
Performa impresif anak asuh Conte terus berlanjut di perempat final lantaran mengandaskan wakil Jerman, Bayer Leverkusen dengan skor 2-1. Teranyar, Inter Milan mampu mengandaskan Shakhtar Donetsk dengan skor sangat telak 5-0.
Dalam laga itu, duet Lautaro Martinez dan Romelu Lukaku tampil menawan dengan mencetak masing-masing dua gol. Satu gol lainnya dihasilkan Danilo D'Ambrosio. Harapan untuk meraih gelar musim ini cukup terbuka. Syaratnya, pada laga final Sabtu (22/8/2020) dini hari nanti, Inter Milan mesti menang atas Sevilla.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Ibnu Azis