Menuju konten utama

Kronologi Bandara Haneda Tokyo Kebakaran Usai Pesawat Tabrakan

Kebakaran terjadi di Bandara Haneda Tokyo usai dua pesawat bertabrakan di landasan pacu bandara ibu kota itu. Bagaimana kronologi kecelakaan itu?

Kronologi Bandara Haneda Tokyo Kebakaran Usai Pesawat Tabrakan
Ilustrasi Pesawat Japan Airlines /evacuation

tirto.id - Kebakaran terjadi di Bandara Haneda Tokyo usai pesawat Japan Airlines mengalami tabrakan dengan pesawat penjaga pantai pada Selasa, 2 Januari 2024. Sebanyak 379 penumpang dan awak pesawat Japan Airlines berhasil lolos dari peristiwa ini.

Dikutip dari NHK, Japan Airlines menyebut bahwa 379 penumpang, termasuk 8 anak-anak dan 12 awak, telah dievakuasi dengan selamat. Namun, nasib berbeda dialami awak pesawat penjaga pantai.

Sebanyak 5 dari 6 awak pesawat penjaga pantai dinyatakan meninggal dunia. Hanya 1 orang yang dapat selamat dari maut, yaitu pilot pesawat. Saat ini sang pilot pesawat mengalami cedera akibat kecelakaantersebut.

Kronologi Bandara Haneda Tokyo Kebakaran Usai Pesawat Tabrakan

Kronologi kebakaran di Bandara Haneda Tokyo diduga bermula ketika pesawat Japan Airlines bernomor penerbangan 516 hendak mendarat di landasan pacu. Dikutip dari Reuters, pesawat tersebut berusaha mendarat dengan normal di bandara.

Sebelumnya, pesawat Japan Airlines telah berangkat dari Bandara New Chitose Sapporo pada pukul 16.00 waktu setempat. Japan Airlines dijadwalkan akan mendarat di Bandara Haneda, Tokyo, pukul 17.40.

Tak ada laporan mengenai mesin atau masalah lain pada pesawat Japan Airlines jelang mendarat di landasan pacu Bandara Haneda. Namun, tabrakan lantas terjadi ketika Japan Airlines mulai mendarat di Bandara Haneda.

Japan Airlines bertabrakan dengan pesawat patroli Dash-8 buatan Bombardier milik penjaga pantai di landasan pacu Bandara Haneda. Insiden ini terjadi sesaat sebelum pukul 6 sore waktu Jepang.

"Saya merasakan ledakan seperti kami menabrak sesuatu dan tersentak ke atas saat kami mendarat," kata seorang penumpang Japan Airlines kepada kantor berita Kyodo, dikutip dari Reuters.

"Saya melihat percikan api di luar jendela dan kabin dipenuhi gas dan asap," imbuh penumpang tersebut.

Pesawat penjaga pantai sejatinya hendak terbang menuju ke Bandara Niigata dari Bandara Haneda. Pesawat tersebut mengemban misi penyelamatan dan bantuan setelah gempa bumi mengguncang Prefektur Ishikawa, hari Senin (1/1/2024).

Berdasarkan tayangan TV, beberapa truk pemadam kebakaran langsung menuju ke lokasi kejadian. Armada tersebut bergerak ketika asap dan api telah muncul dari pesawat.

Landasan Pacu Bandara Haneda Dibuka Kembali

Selepas kecelakaan antara Japan Airlines dan pesawat penjaga pantai, Bandara Haneda Tokyo ditutup selama beberapa jam. Salah satu dari 2 bandara utama di ibu kota Jepang itu menghentikan pelayanan selama beberapa saat.

Akan tetapi, sebagaimana dilaporkan Reuters, pejabat Kementerian Transportasi mengatakan 3 landasan pacu telah beroperasi kembali.

Sebelumnya, salah satu maskapai penerbangan Jepang, ANA, telah membatalkan 110 penerbangan domestik. Keberangkatan dan pendaratan di Haneda telah dihentikan selama sisa hari Selasa ini lantaran penutupan landasan pacu.

Tetsuo Saito, Menteri Transportasi Jepang, mengatakan bahwa penyebab kecelekaan tidak begitu jelas. Hingga saat ini, polisi dan otoritas lain di Jepang masih terus melakukan penyelidikan terhadap insiden penerbangan tersebut, khususnya terkait bagaimana dan jam berapa kedua pesawat itu bersentuhan sama lain.

Sementara itu, Japan Airlines juga menyatakan akan mengukur tingkat kerusakan dari kecelekaan di Bandara Haneda Tokyo. “Kami saat ini sedang menilai tingkat kerusakannya,” ujar pihak Japan Airlines, dikutip dari BBC.

Selaku Perdana Menteri Jepang, Fumiko Kishida menyatakan bahwa pihak berwenang bakal berupaya untuk memastikan kecelakaan di Bandara Haneda tak memengaruhi pasokan bantuan gempa. Kendati begitu, ia juga menyayangkan kecelakaan tersebut harus terjadi dan menyebabkan tewasnya awak pesawat penjaga pantai.

"Ini sangat disayangkan karena para awak kapal menjalankan tugasnya dengan rasa misi dan tanggung jawab yang kuat terhadap para korban di daerah bencana,” ujar Fumiko, dikutip dari Reuters.

Baca juga artikel terkait URGENT atau tulisan lainnya dari Ahmad Yasin

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Ahmad Yasin
Penulis: Ahmad Yasin
Editor: Iswara N Raditya